REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghormati keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menolak menggantikan Azwar Anas sebagai pendamping cawagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada Pilkada Jawa Timur.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyampaikan PDIP juga sangat menghormati pilihan dan tugas Risma untuk menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya di Kota Surabaya. "Bu Risma adalah Wali Kota Surabaya yang dicintai rakyat," ujar Hasto di Kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Sabtu (6/1).
Hasto menyebut ketika Megawati bertemu dengan Risma, perbincangan justru lebih banyak mengenai Kota Surabaya ketimbang pilkada Jatim. Nama Risma kembali disebut-sebut menjadi cawagub setelah pasangan cagub Gus Ipul semula, Azwar Anas menyatakan mundur dan mengembalikan mandat dukungan partai.
Hasto mengatakan Azwar mundur setelah ia kerap diserang dengan kampanye hitam yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak tertentu karena dinilai telah berhasil melaksanakan beberapa program selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.
Selain itu Hasto mengaku PDIP hingga saat ini belum memikirkan siapa sosok pengganti Bupati Banyuwangi tersebut. Ia mempersilahkan masyarakat menilai kinerja Azwar selama menjabat sebagai Bupati di Banyuwangi. "Apakah rela kalau ada upaya pihak-pihak lain yang gagalkan anas dan kita berdiam, kata Hasto.