Sabtu 06 Jan 2018 22:05 WIB

Upaya Serangan Molotov di Gedung Grahadi tak Terkait Pilkada

Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan memastikan upaya serangan bom molotov di Gedung Negara Grahadi tidak terkait dengan Pilkada Jatim 2018. Ia memastikan kota Surabaya kondusif memasuki Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018.

"Peristiwa siang tadi tentang seorang pria yang tertangkap membawa bom molotov di Gedung Negara Grahadi sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada Jatim 2018," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Pria berinisial GS, usia 47 tahun, warga Kampung Gunungsari Surabaya, ditangkap saat berupaya memasuki halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya pada sekitar pukul 11.00 WIB dengan cara memanjat pagar.

Rudi mengatakan, saat ditangkap, GS membawa dua botol berisi bensin lengkap dengan sumbunya, yang biasa disebut sebagai bom molotov, yang siap diledakkan. Salah satu botol pecah karena dilemparkan pelaku kepada petugas yang memergokinya.