Ahad 07 Jan 2018 16:44 WIB

TKW Asal Cianjur Diduga Buang Bayi di Toilet Pesawat Etihad

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Elba Damhuri
Kapolresta Bandara, Kombes Pol Akhmad Yosep Gunawan merilis barang bukti penemuan jenazah bayi pada maskapai Etihad di Polresta Bandara, Ahad (7/1).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Kapolresta Bandara, Kombes Pol Akhmad Yosep Gunawan merilis barang bukti penemuan jenazah bayi pada maskapai Etihad di Polresta Bandara, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID,

TANGERANG -- Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cianjur berinisal H menjadi terduga kasus pembuangan jenazah bayi di maskapai Etihad. Kapolresta Bandara Seokarno-Hatta Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, terduga merupakan TKW yang sudah bekerja selama empat tahun Timur Tengah.

"Yang bersangkutan adalah TKW di Arab dan sudah empat tahun d sana sebagai TKI," ujar Yusep saat ditemui Republika.co.id, Ahad (7/1).

Wanita berusia 34 tahun tersebut, lanjut Yusep, merupakan salah satu dari 250 penumpang dari Etihad Airways. Sebelumnya, terduga H berencana bertolak ke Indonesia dengan rute penerbangan Abu Dhabi-Cengkareng.

Pada saat perjalanan mendekati Thailand, pihak maskapai terpaksa mendarat darurat lantaran H mengeluh memiliki pendarahan kelamin dan pihak maskapai mengambil tindakan pendaratan darurat di Bangkok.

"Maka perjalanan tertunda, seharusnya langsung ke Cengkareng jadi harus transit ke Bandara Bangkok," jelas Yusep.

Saat ini, kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut. Akan tetapi, Yusep menjelaskan, saat ini terduga tidak bisa dimintai keterangan karena masih dalam keadaan lemas.

Sebelumnya, jenazah bayi ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh seorang cleaning service yang menjadi saksi pertama. Bayi malang tersebut ditemukan di pesawat Etihad Airways dengan nomor penerbangan EY-474 dengan rute penerbangan Abu Dhabi menuju Cengkareng.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement