Senin 08 Jan 2018 02:02 WIB

Ini Keutamaan Melaksanakan Shalat Tahajud

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Apapun amal kebaikan yang dilakukan, memang penuh dengan godaan syaitan yang dengan keras berusaha menghalanginya. Begitu pula dengan melaksanakan shalat tahajud di malam hari merupakan perjuangan yang sangat berat.

Karena shalat tahajud dilaksanakan pada saat manusia tengah menikmati tidur lelapnya dan dalam udara yang dingin. Manusia bahkan harus perang melawan nafsu dan setan yang akan selalu membisikkan untuk tidur lelap.

Namun demikian, Ustaz Uti Konsen, penggagas gerakan Subuh Keliling di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengatakan bahwa Allah memberikan balasan kebaikan atas setiap usaha taqarrub manusia kepada-Nya. Allah memberikan fadhilah (keutamaan) yang besar kepada siapa saja yang melakukan ibadah sunah tersebut, yaitu derajat yang mulia, baik di dunia maupun di akhirat.

Karena keutamaan shalat tahajud itulah, Allah menyeru manusia untuk bangun di malam hari dan melaksanakan shalat. Ustad Uti Konsen mengajak kita untuk merenungkan apa yang dikatakan oleh Sayyid Quthb dalam tafisr Fi Dzilaalil Quran dalam mengomentari bagian awal surat Al Muzammil, yang berbunyi "Hai orang yang berselimut, bangunlah."

"Ini adalah seruan langit dan suara Allah Yang Maha Agung, bangunlah untuk melakukan masalah besar yang menunggumu. Bangunlah untuk bersungguh-sungguh, berusaha, bekerja, dan beribadah. Bangunlah karena waktu tidur dan istirahat telah berlalu. Bangunlah dan bersiap-siaplah untuk mengerjakannya. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kami ke tempat terpuji.

Sebagaimana hadist qudsi yang diriwayatkan Bukhari, Muslim, Turmudzi dan Abu Dawud, Ustad Uti mengatakan bahwa Allah akan memberikan keberkahan kepada siapa saja yang melaksanakan shalat di malam hari.

"Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir. Dia berfirman, barang siapa yang berdo'a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni."

Ustaz Uti Konsen mengatakan, ada beberapa hal yang bisa menghalangi kita untuk bangun di malam hari dan melaksanakan shalat tahajud. Seorang laki-laki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, Wahai Abu Said, semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan shalat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun? Al-Hasan menjawab, Dosa-dosamu mengikatmu.

Sufyan ats-Tsauri berkata, Selama lima bulan aku merugi tidak melakukan shalat Tahajjud karena dosa yang aku perbuat. Ia ditanya, Apakah dosa yang engkau lakukan? Ia menjawab: Aku melihat seseorang menangis, lalu aku berkata dalam diriku, Orang ini riya.

Sebagian orang shalih berkata, Betapa banyak makanan yang bisa menghalangi orang melakukan shalat Tahajud dan betapa banyak pandangan yang membuat orang rugi tidak membaca sebuah surat. Sesungguhnya seorang hamba kadang memakan suatu makanan atau melakukan suatu perbuatan lalu ia diharamkan karenanya dari melakukan shalat Tahajjud selama setahun.

Sementara itu, orang yang tidak mampu melakukan shalat tahajud di malam hari dan puasa di siang hari dikatakan oleh Fudhail bin Iyadh sebagai orang yang merugi.

Fadhilah (Keutamaan) shalat Tahajud

Ustaz Uti Konsen mengatakan, bahwa waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang sangat ijabah untuk menyampaikan do'a dan permintaan kepada Allah. Menurutnya, apapun doa yang dipanjatkan di waktu-waktu tersebut, insya Allah akan segera dikabulkan. Hal itu sebagaimana dalam hadist riwayat Muslim:

"Sesungguhnya di waktu malam ada suatu waktu yang tidak akan diterima oleh seorang muslim yang berdo'a memohon kepada Allah dari kebaikan dunianya dan keselamatan akhiratnya, melainkan dia kabulkan permintaannya itu pada setiap malam (bila ia terus qiyamul lail)."

Ustaz Uti mengatakan, ada banyak kisah dari orang-orang pilihan yang telah meraih kesuksesan dan keajaiban hidup, karena doa yang mereka panjatkan di tengah malam. Di samping, ikhtiyar yang mereka lakukan di siang hari.

Dengan shalat, Alquran, tahajud dan hubungan yang abadi dengan Allah itu, merupakan jalan untuk mendapatkan tempat yang terpuji. Karena Rasulullah SAW diperintahkan untuk shalat, bertahajud dan membaca Alquran agar Allah memberikan kedudukan yang diizinkan-Nya.

"Belajarlah kita dari orang-orang terdahulu, karena sesungguhnya orang yang mempelajari masa lalu adalah orang yang telah siap menghadapi masa depan," kata Ustaz Uti Konsen, melalui pesan What'sApp, Ahad (7/1).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement