Senin 08 Jan 2018 06:48 WIB

Korsel Bantu Cari Korban Kecelakaan Kapal Cina-Iran

Kapal tanker Iran yang bertabrakan dengan kapal besar Cina di perairan laut wilayah timur Cina.
Foto: Twitter CGTN Official
Kapal tanker Iran yang bertabrakan dengan kapal besar Cina di perairan laut wilayah timur Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Korea Selatan (Korsel) turut membantu mengevakuasi korban kapal tanker Iran yang bertabrakan dengan kapal besar Cina di perairan laut wilayah timur Cina. Setelah berkoordinasi dengan Badan Pusat SAR Cina (CMSRC), Korsel mengirimkan satu unit kapal penyelamat dan satu unit pesawat menuju lokasi untuk melakukan pencarian korban hilang, demikian media resmi Cina itu, Senin (8/1).

"Pemerintah Cina juga memberikan perhatian yang serius terhadap kecelakaan itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang.

Shuang menambahkan insiden yang mengakibatkan 30 awak kapal berkebangsaan Iran dan dua warga negara Bangladesh hilang tersebut juga dalam penyelidikan untuk mendapatkan faktor penyebabnya. Kementerian Perhubungan Cina mengungkapkan bahwa kapal tanker milik perusahaan Iran yang terdaftar di Panama terbakar setelah bertabrakan dengan kapal kargo Cina yang terdaftar di Hong Kong, pada Sabtu (6/1) pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB), di perairan yang berjarak sekitar 160 mil laut dari muara Sungai Yangtze.

Sebanyak 32 awak kapal Iran hilang setelah kapalnya miring ke kanan, sedangkan 21 awak kapal berkebangsaan Cina berhasil selamat dalam peristiwa itu, demikian pernyataan CMT. Kapal tanker Sanchi sepanjang 274 meter yang mengangkut 136 ribu ton minyak kondensat tersebut mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan dari Iran menuju Korsel.

Hingga Ahad (7/1) pukul 09.00 waktu setempat, kapal tanker Sanchi masih terbakar dan mengapung dengan memuntahkan seluruh muatannya ke laut Cina Timur. Sementara kapal CF Crystal mengangkut 64 ribu ton gandum yang sebagian rusak tersebut dalam perjalanan dari Amerika Serikat menuju Guangdong, Cina.

Beberapa saat setelah kejadian, pihak Cina mengirimkan delapan unit kapal, termasuk tiga kapal pembersih, untuk melakukan pencarian terhadap korban, demikian tulis Kantor Berita Xinhua.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement