REPUBLIKA.CO.ID, TABUK -- Salju turun di wilayah sekitar Tabuk, Arab Saudi sepanjang malam pekan lalu. Namun, setelah matahari terbit, salju menghilang.
Dilansir Arab News, Ahad (7/1), salju awalnya muncul di sekitar pegunungan Al-Lawz kota Haql yang disertai rintik hujan ringan. Salju yang mereka sebut 'tamu putih' itu juga jatuh di Tabuk pada malam hari dan menghilang saat subuh.
Fenomena ini terjadi hampir setiap tahun. Sehingga banyak penduduk lokal yang sengaja berkumpul untuk menyaksikannya bersama-sama.
Mereka naik gunung sebelum subuh untuk bisa menjamu si tamu putih. Mereka menyebut momen ini adalah momen paling indah sepanjang tahun.
Menjelang pagi, salju secara berangsur-angsur berhenti turun dan mencair hingga akhirnya hilang saat matahari bersinar terang. Meski demikian, sejumlah area di pegunungan Al-Lawz masih tertutup oleh salju.
Tingginya minat penduduk di wilayah ini membuat tim medis dan keamanan turun tangan. Pasukan keamanan, polisi lalu lintas, pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah beroperasi untuk mengatur situasi di lokasi.
Polisi lalu lintas harus berjaga di jalan-jalan sekitar pegunungan karena jalur terkenal cukup berlembah dan berbahaya. Jika cuaca lebih dingin, salju juga biasanya menyelimuti area lain di utara, seperti Al-Jouf, Rafah, dan Tareef.
Januari memang menjadi bulan yang dingin untuk Saudi. Tahun 2015 lalu disebut menjadi musim terdingin. Area utara seperti Tabuk, Turaif dan Al-Jouf mencapai suhu nol derajat dan diselimuti salju juga angin kencang.
Suhu pada siang hari akan sedikit menghangat tetapi kembali turun drastis pada malam hari. Area Madinah, Jeddah, dan Makkah lebih hangat dibanding bagian utara. Cuaca dingin juga sering kali dibarengi badai.
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement