REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan bintang Barcelona Michael Laudrup meyakini kedatangan Philippe Coutinho merupakan bagian dari rencana jangka panjang klub tersebut untuk menggantikan Lionel Messi. Messi menandatangani kontrak terakhirnya dengan Barca pada November 2017 lalu.
Pada kontrak terbarunya, Messi akan bersama raksasa La Liga tersebut sampai akhir musim 2021/2022. Usai kontrak dengan tim Katalan, diperkirakan Messi akan bergabung dengan klub masa kecilnya, Newell's Old Boys.
Laudrup, yang menghabiskan lima tahun di Camp Nou, mengharapkan penampilan Coutinho dapat sebanding dengan harga transfernya yang mahal. "Dengan label harga ini di pundaknya, akan ada harapan besar," katanya kepada Omnisport seperti dilansir dari Four Four Two, Senin (8/1). "Ketika Anda berbicara tentang Barcelona, pertama-tama, Anda memikirkan Lionel Messi. Tapi Barca tetap membutuhkan pemain hebat."
Laudrup menjelaskan, beberapa tahun terakhir, Barcelona telah kehilangan sejumlah pemain penting. Yakni Xavi Hernandez, Neymar, Carles Puyol, dan lainnya.
Mengingat banyak pemain penting yang tidak bertahan selamanya, maka Barcelona butuh strategi untuk terus bertahan. Karena akan tiba masanya Messi sudah tidak lagi berada di Camp Nou. "Satu-satunya cara Anda bisa melakukan itu, karena tahu Anda tidak dapat menemukan Messi baru adalah mencoba mendapatkan tiga, empat, lima pemain yang sangat bagus untuk mengisi celah yang akan ia tinggalkan," jelasnya.
Pembelian Coutinho sebagian didanai oleh transfer rekor dunia Neymar sebesar 222 juta euro dari Barca ke Paris Saint-Germain (PSG) pada Agustus lalu. Hal tersebut juga mendorong Barca untuk mengeluarkan 105 juta euro untuk membeli Ousmane Dembele dari Borrusia Dortmund.
Dembele kini telah kembali dari cedera hamstring, Coutinho pun diperkirakan akan bermain di posisi lini tengah dengan harapan bisa mengambil alih peran Andres Iniesta yang mulai memasuki usia uzur, 33 tahun. Namun Laudrup yang pernah memenangi empat gelar La Liga dan Piala Eropa, tidak percaya pemain berusia 25 tahun itu sangat ideal untuk posisi yang lebih kuat.
"Saya punya keraguan Coutinho bisa menggantikan Iniesta karena dia lebih ofensif dari Iniesta," kata Laudrup. "Di sisi lain, Iniesta berkarakter penyerang di awal dan semakin lama ia cenderung lebih berkarakter gelandang. Saya melihat Coutinho lebih cocok pada posisi Neymar."
Kesepakatan Coutinho membuatnya menjadi pemain termahal ketiga dalam sejarah, di belakang Neymar dan Kylian Mbappe. Laudrup mengakui harga pemain saat ini semakin luar biasa. "Saya pikir, dalam beberapa tahun terakhir, ini sudah gila," katanya. "Maksud saya, 80 juta atau 90 juta enam atau tujuh tahun yang lalu sangat besar. Sekarang, kita berbicara 150, 160 juta. Kami melihat Neymar ke Paris dan sekarang kami melihat Coutinho."