REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi figur publik tidak membuat aktor Tora Sudiro mendapat perlakuan khusus di segala bidang. Buktinya, ia pernah beberapa kali ketinggalan pesawat terbang dan harus membeli tiket baru.
"Pengalaman beberapa kali telat, sekali salah terminal dan enggak keburu. Pernah juga lagi hujan deras jadi kena macet parah," ungkap pria 44 tahun yang juga dikenal sebagai komedian dan musisi itu.
Kejadian merugikan tersebut membuat Tora mempersiapkan perjalanannya dengan lebih baik. Karenanya, ayah lima anak tersebut senang jika ada transportasi publik yang menjamin ketepatan waktu seperti kereta bandara yang telah beroperasi.
Tora mengaku sangat ingin menjajal KRL ARS Bandara Soekarno-Hatta bersama keluarganya begitu ada kesempatan. Ia mengaku masih menunggu jadwal senggang sang istri, Mieke Amalia, yang sibuk shooting sinetron.
Hal itu ia sampaikan saat bertandang ke Stasiun Sudirman Baru yang juga dikenal dengan nama Stasiun BNI City, Senin (8/1) siang. Stasiun yang melayani pemberhentian KRL ARS Bandara Soekarno-Hatta itu terletak tak jauh dari Stasiun Sudirman.
Tora semakin penasaran karena salah seorang sepupunya yang sudah mencoba menyebut kereta bandara sangat nyaman. Selain menjamin penumpang tiba tepat waktu di bandara, kereta bandara dengan tarif normal Rp 70 ribu tersebut juga memiliki fasilitas Wi-Fi.
Pemeran film Warkop DKI Reborn itu berharap transportasi publik di Jakarta dan Indonesia terus membaik dari waktu ke waktu. Mengenai stasiun, menurut Tora yang paling krusial adalah ketersediaan ruang untuk menunggu dengan nyaman.
"Stasiun paling penting kalau ada tempat duduk yang enak dan empuk buat nunggu, atau ada kafe-kafe. Gue pernah ke Jawa Tengah lihat di stasiunnya banyak orang nunggu duduk geletakan, gelimpangan," kata Tora menyayangkan.