Senin 08 Jan 2018 16:28 WIB

Habib Alwi: Tiru Kecintaan Habib Ali pada Rasulullah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Jamaah Haul Habib Ali Al Habsyi memenuhi jalan Kapten Mulyadi Solo
Foto: Republika/Andrian Saputra
Jamaah Haul Habib Ali Al Habsyi memenuhi jalan Kapten Mulyadi Solo

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi dikenal sebagai waliyullah (kekasih Allah) yang begitu mencintai Nabi Muhammad SAW. Hingga dalam setiap majelisnya tak pernah luputdari syair-syair pujian pada Rasulullah.

Menurut Habib Alwi bin Abdullah AlIdrus kecintaan Habib Ali Al Habsyi pada Rasulullah menempatkannya pada derajat tertinggi umat nabi. Kitab Simtud Duror menjadi salah satu bukti dari karyanya yang menggambarkan kecintaan sufi asal Hadramaut itu pada Baginda Rasul.

"Beliau (Habib Ali) mempunyai hubungan yang erat dengan Nabi Muhammad. Apabila kita membaca kitab-kitabnya akan tampak betapa erat hubungan itu," kata Habib Alwi saat mengisi tausiyah di Haul Habib Ali Alhabsyi ke-106 di Masjid Ar Riyadh pada Senin (1/8).

Habib Alwi menceritakan, sebuah riwayat salafu soleh dimana seorang pemuda asal Maroko hendak berziarah kemakam Nabi Muhammad di Madinah. Saat memasuki pintu kota Madinah, pemuda itu bertemu dengan putri Nabi, yakni Siti Fatimah Az Zahra. Fatimah pun menanyakan tujuan pemuda tersebut. Setelah mengetahui maksud pemuda Maroko yang ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad, pemuda itu pun diminta untuk menemui Nabi di kota Seiwun tepatnya di rumah Habib Ali Al Habsyi.

"Inilah ikatan itu, bagaimana Beliau (Habi Ali ) bisa mendapat kedudukan semacam itu, cinta yang sungguh-sungguh, ikatan yang erat dan kuat," katanya.

Habib Alwi berharap, umat muslim di Indonesia bisa mengambil hikmah dari kecintaan Habib Ali kepada Rasulullah. Umat muslim di Tanah Air diharapkan mempertebal kecintaannya kepada Rasul sesama muslim, terhadap ulama-ulama, dan orang-orang soleh. Sebab, ia menilai, kecintaan antarsesama Muslim kini perlahan-lahan mulai luntur yang menyebabkan terjadinya perpecahan.

"Hilang sudah ikatan yang zaman sekarang, hilang ikatan erat dengan orang-orang soleh di hati kita, lihatlah habib Ali bagaimana membuat hubungan erat itu," katanya.

Sementara itu, haul habib Ali AlHabsyi di ikuti ribuan jamaah dari berbagai daerah. Di hari pertama puncak haul Habib Ali, jamaah khusuk membaca surat Yasin dan Tahlil. Jamaah juga diajak untuk membacakan manaqib Habib Ali dan mendengarkan tausiyah.

Usai kegiatan tersebut, jamaah yang berada di sekitar pekarangan masjid bersama-sama menyantap hidangan yang disajikan panita haul. Haul Habib Ali berlangsung hingga Selasa (8/1) dengan agenda pembacaan Simtud Duror dan Maulid.

Untuk diketahui Habib Ali merupakan seorang sufi yang lahir di Qasam, Hadramaut pada 24 Syawal 1259 Hijriyah atau 1839 masehi. Dia merupakan putra dari Habib Muhammad bin Husain Al Habsyi dan Habibah Allawiyyah binti Husein bin Ahmad Al Hadi Al Jufri. Sejak kecil, Habib Ali dikenal sebagai anak yang cerdas dam kuat dalam menghafal Alquran dan Hadis.

Dia pun kemudian membuat karya berupa kumpulan pujian-pujian untuk Rasulullah, yakni Simtud Duror. Habib Ali meninggal di Hadramaut pada Ahad 20 Rabiul Tsani 1333 Hijriyah. Sepeninggalnya, keturunan Habib Ali menyebarkan pemikiran-pemikiran Habib Ali hingga ke tanah Indonesia dan bermukim di Solo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement