REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Bandara Soekarno Hatta menemukan jenazah bayi di tong sampah toilet pesawat Etihad dengan nomor penerbangan EY 474 rute Abu Dhabi-Jakarta. Bayi tersebut merupakan hasil aborsi seorang wanita asal Cianjur, Jawa Barat, Hani (37). Hingga kini, kepolisian menyatakan masih belum bisa menetapkan Hani sebagai tersangka.
"Kita kan belum menetapkan tersangkanya. Kami akan cari beberapa saksi dan informasi. Nanti akan kami gelarkan perkara, penyidik akan menentukan apakah ada dugaan pidana atau tidak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/1).
Kondisi Hani yang masih terbaring lemah, dikatakan Argo, belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Kepolisian juga masih mencari siapa ayah dari anak tersebut. Ini karena sang ayah juga akan dimintai keterangan terkait kasus ini.
Kepolisian juga mendalami kasus ini untuk mengetahui apa motif Hani hingga nekat melakukan aborsi di pesawat. Serta juga mendalami dimana keberadaan sang ayah.
"Kondisi ibu ini masih lemah dan perawatan dari klinik di bandara sana. Kami tetap belum bisa melakukan pemeriksaan sejauh mana kronologisnya. Masih kami tunggu boleh tidaknya kami periksa," kata Argo.
Untuk diketahui, Polres Bandara Soekarno Hatta menemukan jenazah bayi di tong sampah toilet pesawat Etihad dengan nomor penerbangan EY 474 rute Abu Dhabi-Jakarta. Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Akhmad Yusep mengatakan bahwa dari hasil identifikasi, bayi itu diduga diaborsi dan dibuang oleh salah satu penumpang, Hani Binti Kahid Uta (37) asal Cianjur, Jawa Barat.
Kru pesawat menyatakan pada saat pesawat transit di Bangkok, Thailand, Hani mengeluh sakit pada bagian perut dan terdapat pendarahan di alat vitalnya. Menerima keluhan tersebut, pihak kru pesawat menyarankan dia berobat di Bangkok sehingga tidak dapat melanjutkan penerbangan ke Jakarta.