REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bakal pasangan calon (bapaslon) gubernur dan wakil gubernur NTB, Suhaili dan Muhammad Amin resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Senin (8/1). Ratusan massa mengiringi kedatangan keduanya di kantor KPU NTB sekitar pukul 15.00 Wita. Tabuhan Gendang Beleq dan teriakan-teriakan dukungan menyemarakan suasana pendaftaran.
Suhaili, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah hadir dengan mengenakan gamis dan peci berwarna putih. Sedangkan pasangannya, Muhammad Amin memilih tampil dengan busana jas dengan peci berwarna hitam.
Pasangan ini mendapat dukungan dari Partai Golkar, Nasdem, dan PKB sebagai syarat maju dalam kontestasi Pilgub NTB 2018. Pasangan ini menyampaikan dua topik utama saat memberikan sambutan, yakni politik uang dan narkoba.
Suhaili menegaskan komitmen tidak melakukan politik uang dalam Pilkada NTB ini. Suhaili berkomitmen penuh tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma agama dan norma negara seperti politik uang.
"Kami tidak mau menodai hakikat demokrasi (dengan politik uang)," ujar Suhaili di Kantor KPU NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Senin (8/1).
Poin kedua yang menjadi perhatian pasangan ini ialah narkoba. Suhaili berkisah kerap dicurigai mengonsumsi narkoba. Ketika tes narkoba di Badan Narkotika Nasional NTB, Suhaili bahkan mengawalinya dengan bersumpah atas nama Allah SWT sebagai wujud komitmen tidak menggunakan narkoba.
"Komitmen kami berdua dari sekarang dan seterusnya, bukan saat jadi gubernur saja, kita harus perangi narkoba," lanjut Suhaili.
Meski telah didukung Golkar, Nasdem, dan PKB, Suhaili mengaku akan selalu membuka diri bagi pihak-pihak yang ingin bergabung memenangkan dirinya dan Amin, tidak hanya partai politik, melainkan juga organisasi masyarakat hingga komunitas.
Suhaili optimistis mampu mendapatkan hasil terbaik dalam Pilgub NTB, namun ia menyerahkan sepenuhnya terhadap takdir Allah SWT ke depannya.
"Berapapun kandidat (paslon), mereka sama-sama kita berkompetisi, bukan musuh dan lawan, tidak ada lawan dan musuh kami berdua. Siapa yang diijinkan Allah, tidak ada istilah digulingkan dan menggulingkan," ucap Suhaili.
Muhammad Amin juga sependapat. Amin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB menegaskan tidak bermain politik uang.
"Dalam aturan sudah jelas dilarang, itu jadi komitmen kita berdua. Saya berpesan kepada seluruh pendukung untuk bersaing dengan menjunjung norma dan etika," kata Amin.