REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Irjen Anton Charliyan menyatakan akan mengundurkan diri dari Polri setelah KPU menetapkannya secara resmi sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat untuk pilkada serentak tahun 2018. "Kalau KPU sudah menetapkan secara resmi sebagai pasangan calon kepala daerah, saya akan mengajukan permohonan pengunduran diri, dari jabatan maupun dari Polri," kata Anton Charliyan di Jakarta, Senin (8/1).
Anton Charliyan diusung PDI Perjuangan sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin yang diusung sebagai calon gubernur Jawa Barat. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan deklarasi pasangan Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (7/1).
Anton Charliyan sebelumnya adalah Kapolda Jawa Barat sejak Desember 2016 dan kemudian dimutasi menjadi Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri pada Agustus 2017. Pasangan Tubagus-Anton akan menghadapi tiga pasangan lainnya pada pilkada Jabar, yakni Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum diusung Partai NasDem, PPP, PKB dan Hanura. Kemudian Sudradjat dan Ahmad Syaikhu (Partai Gerindra dan PKS) serta pasangan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar (Partai Golkar, Partai Demokrat dan PAN).
Ketika ditanya perihal lawan yang berat dan tidak berat pada pilkada Jawa Barat, Anton mengatakan, semua pasangan yang menjadi kompetitornya adalah saingan berat. "Saya memandang semuanya berat sehingga saya harus bekerja sungguh-sungguh," katanya.
KPU membuka pendaftaran calon kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten dan kota pada 8-10 Januari 2018.
Baca juga: Ikut Pilkada, Tiga Jenderal Polri Belum mengundurkan Diri dan KPU: Baru Ada Satu Jenderal resmi Daftar Pilkada 2018