Senin 08 Jan 2018 19:02 WIB

Polri Masih Telusuri Kabar Kematian Bahrun Naim

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Wakapolri Komjen Syafruddin
Foto: ANTARAFOTO/Galih Pradipta
Wakapolri Komjen Syafruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrum Naim dikabarkan telah meninggal dunia di Suriah. Menanggapi kabar ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum bisa memastikan kevalidan informasi tersebut karena masih dilakukan investigasi mendalam.

"Sampai detik ini informasinya belum bisa kita pastikan 100 persen, masih dalam investigasi mendalam oleh tim," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin yang ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (8/1).

Syafruddin mengatakan, saat ini tim gabungan yang terdiri atas Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Densus, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Luar Negeri sedang melakukan investigasi mendalam. "Ini semua sedang melaksanakan investigasi, nanti pasti diumumkan," kata Syafruddin.

Syafruddin menjelaskan, pemberantasan terorisma di Tanah Air telah dilakukan secara simultan dan memiliki pola yang berbeda dengan negara lainnya. Sebab, terorisme merupakan kejahatan global. Oleh karena itu, Syafruddin meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar selalu waspada terhadap aksi terorisme. "Tidak ada kata selesai kalau terorisme, karena situasinya global," ujar Syafruddin.

Diketahui, kabar kematian Bahrun sempat beredar pada awal Desember 2017. Kabar itu muncul dari cuplikan layar (screen shot) yang diduga disebar di sebuah grup aplikasi tukar pesan WhatsApp. Dalam pesan itu, sebuah keterangan (caption) yang disertakan bersama foto Bahrun menyebutkan, pria kelahiran 1983 itu tewas pada Jumat (30/11).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement