Selasa 09 Jan 2018 05:10 WIB

Raja Thailand Perintahkan Gelar Pesta untuk Hormati Bhumibol

Foto mendiang Raja Bhumibol terpampang di sebuah mesin ATM di Bangkok.
Foto: Charles Dharapak/AP
Foto mendiang Raja Bhumibol terpampang di sebuah mesin ATM di Bangkok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memerintahkan diadakan pesta rakyat bertema sejarah. Ayah raja, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang masa pemerintahannya membentang tujuh dasawarsa, diperabukan di Bangkok pada Oktober.

Mendiang raja, yang meninggal pada Oktober 2016, menitahkan pengabdian kepada jutaan orang dan membantu membentuk Thailand selama beberapa dasawarsa setelah Perang Dunia Kedua. Pesta itu, yang akan berlangsung di Royal Plaza, lapangan umum di Bangkok, 8-11 Maret, akan menampilkan pameran menampilkan kehidupan dan karya mendiang ayahnya serta kakek buyutnya, Raja Chulalongkorn, yang memerintah pada 1868 hingga 1910.

Festival itu akan menampilkan taman, air mancur dan bangunan bersejarah. "Raja ingin masyarakat Thailand bahagia dengan mengenang masa lalu, itulah sebabnya festival ini memiliki tema sejarah," kata juru bicara pemerintah Sansern Kaewkamnerd pada Senin (8/1) seperti dilansir Reuters.

Dia menambahkan bahwa masyarakat dianjurkan untuk mengenakan pakaian tradisional Thailand dan busana Thailand abad ke-19. Raja Vajiralongkorn, yang naik takhta setelah kematian ayahnya, dengan cepat menegaskan otoritasnya dengan meminta perubahan pada sebuah konstitusi baru untuk membuat kekuatannya jelas dan dia juga mulai mengatur ulang istana.

Dia telah mengeluarkan sejumlah keputusan kerajaan dalam beberapa bulan terakhir sehubungan dengan promosi dan pemecatan beberapa pejabat istana. Dia juga telah diberi kontrol penuh atas lembaga yang mengelola kepemilikan monarki multi-miliar dolar tersebut.

Di luar istana, raja telah memerintahkan diselenggarakannya acara publik seperti konser musik akhir pekan yang bertujuan "membawa kebahagiaan kepada masyarakat". Penobatan formal Raja Vajiralongkorn diperkirakan akan berlangsung akhir tahun ini, dan acara tersebut dapat menandakan dimulainya politik setelah setahun berkabung dan pemakaman mendiang raja.

Undang-undang Thailand melindungi anggota keluarga kerajaan dari penghinaan, membatasi semua lembaga pemberitaan dalam pelaporan dari Thailand.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement