Senin 08 Jan 2018 20:41 WIB

Sekjen PDIP: Masih Ada Waktu Cari Pengganti Azwar Anas

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Sekertaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (8/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekertaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum menentukan siapa yang akan menggantikan Azwar Anas, sebagai bakal calon wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur. PDIP menilai masih ada cukup waktu untuk mencari pendamping Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai Cagub.

"Waktu kan masih cukup. Kami lagi membantu mereka yang mau mendaftarkan diri. Kalau Jatim masih ada waktu untuk berfikir, untuk menimbang-nimbang. Semuanya juga dengan doa sambil menunggu isyarat langitan," ujarnya di Kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Senin (8/1).

Hasto juga enggan mengungkap nama-nama yang tengah digodok oleh PDIP untuk mendampingi kader PKB tersebut. Alih-alih nama, Hasto lebih memilih berbicara kriteria yang dinilai layak mendampingi Gus Ipul, yakni mampu bekerjasama dengan baik dan berprestasi.

"Harus ada emotional bonding, sudah saling mengenal, dan memiliki kinerja yang tidak kalah dengan Azwar Anas, dan juga sebagai tokoh yang mendapat dukungan rakyat mampu membawa harapan, membawa perubahan, mereka yang bergerak dengan keyakinan politik," kata Hasto.

Adapun nama-nama yang disebut masuk bursa pengganti Anas antara lain Bupati Ngawi Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang dan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni. Namun Hasto masih mengunci rapat-rapat nama nama yang bakal mendampingi Gus Ipul.

"Tapi sampai saat ini kami belum berbicara siapa nama-nama itu," ucap Hasto.

Saat ditanyai apakah penetapan nama pendamping Gus Ipul diumumkan jelang waktu akhir pendaftaran, Hasto tidak membantah atau mengiyakannya. "Kami sebenarnya maunya besok pagi, tapi besok pagi kami harus mengecek persiapan HUT (PDIP). Katim masih ada waktu. Jakarta Jatim ini kan dekat, penerbangan juga banyak," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement