Selasa 09 Jan 2018 00:27 WIB

Rencana Barito Pacific Akuisisi Star Energy Dinilai Positif

Red: Citra Listya Rini
Perdagangan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di BEI (Ilustrasi).
Foto: Andika Wahyu/Antara
Perdagangan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di BEI (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menunda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan penerbitan saham baru (right issue) sebanyak 5,6 miliar saham. Termasuk juga rencana akuisisi 66,67 persen saham Star Energy Group Holdings Pte. Ltd.

Manajemen Barito menunda RUPSLB yang sedianya akan dilakukan pada 22 Januari 2018 sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut, tapi tidak melampaui kuartal dua tahun 2018 dan dengan agenda yang sama. Penundaan dikarenakan tingginya minat dari calon investor terutama institusi asing terhadap rencana right issue BRPT.

‎Terkait hal penundaan, menurut Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, sangat sah-sah saja. Apalagi, banyaknya investor yang minat sekali terkait rencana right issue Barito Pacific.

Ketika right issue terlaksana, kata Reza, maka akuisisi 66,67 persen saham Star Energy akan terlaksana dengan baik. Pada akhirnya memberikan dampak yang besar bagi BRPT untuk ke depannya.