REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas nasional pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Merespons hal ini, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam melakukan terobosan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Ketersediaan infrastruktur memang diperlukan untuk mewujudkan Nawa Cita dengan membangun konektivitas guna meningkatkan daya saing, membangun dari pinggiran, mendukung ketahanan pangan dan air, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada kawasan permukiman. Pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia semata-mata untuk terus meningkatkan daya saing dengan negara lain sehingga pada akhirnya wilayah Indonesia bisa menjadi lebih atraktif untuk investasi.
Menurut laporan World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia di tingkat global telah berhasil naik dari peringkat 41 tahun 2016, menjadi peringkat 36 pada tahun 2017.
Demikian halnya daya saing infrastruktur sebagai salah satu pilar indeks daya saing global, juga meningkat menjadi peringkat 52 dari sebelumnya peringkat 60. Keberhasilan tersebut tidak hanya melalui pembangunan fisik infrastruktur semata, melainkan juga reformasi regulasi yang mengurai hambatan pembangunan.
BCA berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya tol Trans Sumatera. Hal ini diimplementasikan BCA dengan menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 1,5 triliun kepada PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang ditugaskan pemerintah untuk mengembangkan proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar.
Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini dilakukan Direktur BCA Suwignyo Budiman dan Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani di Jakarta, baru-baru ini. BCA bersama dengan perbankan lainnya menyalurkan kredit sindikasi kepada PT Hutama Karya senilai Rp 8,07 triliun, dari jumlah total plafon pembiayaan sebesar Rp 15,59 triliun.
Tol Bakauheni – Terbanggi Besar dinyatakan sebagai ruas prioritas Trans Sumatra dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional. Ruas ini akan menjadi jalan utama dari dan menuju Pelabuhan Bakauheni yang merupakan salah satu titik utama penghubung Jawa dengan Sumatra. Jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar ditetapkan sepanjang 140,94 kilometer. Pembangunan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar ini diharapkan selesai dan dapat dioperasikan pada tahun 2019.
Kontribusi BCA dalam penyaluran kredit ini merupakan bukti nyata komitmen BCA untuk mewujudkan visi BCA menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. “Kami berharap dukungan yang BCA berikan ini dapat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur jangka panjang di Indonesia dan mendukung peningkatan perekonomian nasional,” ujar Suwignyo seperti dalam siaran persnya, Selasa (9/1).
Hingga saat ini, pembiayaan BCA ke sektor infrastruktur mencapai Rp 23,5 triliun, mulai dari jalan tol, kelistrikan, kereta api, bandara, infrastruktur telekomunikasi, serta air minum dan sanitasi.