REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gol di menit ke-87 yang dicetak pemain pengganti Glenn Murray membawa Brighton & Hove Albion menang 2-1 atas Crystal Palace di pertandingan putaran ketiga Piala FA, Senin (8/1). Pertandingan itu menjadi laga kompetitif pertama di Inggris yang menggunakan Video Asisten Wasit (VAR).
Teknologi baru ini tidak mendapatkan peninjauan apapun sepanjang pertandingan yang berlangsung tanpa kontroversi, terlepas dari sejumlah pertanyaan mengenai gol mantan penyerang Palace, Murray.
Brighton membuka keunggulan pada menit ke-25 ketika bek asal Argentina Ezequiel Schelotto memberi umpan Dale Stephens, dan sepakan kaki kanan gelandang itu menaklukkan kiper Palace Wayne Hennessey yang akan kecewa ia tidak melakukan penyelamatan di tiang dekatnya.
Bakary Sako, yang memberikan ancaman utama bagi Palace sepanjang pertandingan, membuat tim London itu menyamakan kedudukan ketika ia memanfaatkan ruang di kotak penalti Brighton dan melepaskan tembakan.
Upaya Sam Baldock mengenai tiang gawang untuk Brighton dan Beram Kayal melepaskan tembakan yang melambung dari posisi yang menjanjikan, ketika tim tuan rumah mengincar gol penentu kemenangan. Namun justru Murray yang menghancurkan harapan Palace untuk memainkan pertandingan ulangan.
Sundulan dari Uwe Hunemeier mengenai garis gawang dengan menyentuh lutut Murray, dan meski terdapat permohonan dugaan handball, sistem peninjauan ulang tidak digunakan. Tayangan-tayangan ulang televisi mengindikasikan bahwa gol tersebut legal.
VAR melibatkan dua asisten wasit yang menyaksikan video pertandingan di lapangan secara langsung, dan kemudian dapat menarik perhatian wasit jika sang pengadil melakukan kesalahan.
Sistem VAR telah digunakan di sejumlah liga termasuk Liga Jerman dan Liga Italia, dan berpeluang dipakai pada Piala Dunia di Rusia tahun ini pada Juni dan Juli nanti. Badan pembuat peraturan sepak bola IFAB diharapkan pada Maret sudah menentukan apakah VAR dapat menjadi bagian permainan secara permanen.