Selasa 09 Jan 2018 12:00 WIB

Deddy Mizwar Akui Sempat Berpikir Mundur dari Pilgub Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dalam acara palang pintu, Selasa (9/1).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dalam acara palang pintu, Selasa (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon gubernur (Cagub), Deddy Mizwar, menyatakan perjalanannya dan Dedi Mulyadi maju menjadi Cagub dan Cawagub Jabar, agak tragedi tapi juga komedi. Karena, ia sempat ditinggal kereta dua kali. Sementara, Dedi sempat kehilangan kereta tapi kemudian menemukan lagi keretanya dan berganti masinis baru. Ia mengaku, dalam perjalananya sempat berpikir untuk mundur.

(Baca: Deddy Mizwar Sebut SBY Sudah Pastikan Beri SK Dukungan)

"Dalam kesendirian, saya berpikir lebih baik mundur saja," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz saat memberikan pidato sambutan di acara Deklarasi 2DM sebagai Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jabar di Sabuga, Selasa (9/1).

Namun, menurut Demiz, pemikirannya berubah saat bertemu dengan seorang kakek tua berusia 70 tahun saat meresmikan jembatan di Cimaranggang, Cisewu Garut. Kakek tersebut, memeluk dirinya sambil mengucapkan terimakasih karena ia telah menantikan jembatan itu puluhan tahun.

"Dan ribuan di Jabar memerlukan jembatan serupa," kata Demiz seraya mengatakan, ia pun akhirnya memutuskan untuk maju.

Demiz mengatakan, Pilkada Jabar ini sangat penting. Karena, jumlah penduduk di Jabar 2 kali penduduk benua Australia yakni sebanyak 47 juta penduduk. "Jadi Jabar menjadi seksi. Saya berharpa, Insya Allah saya mendaftarkan sebagai cagub dan cawagub hari ini," katanya.

Demiz menilai, untuk memimpin Jabar yang memiliki penduduk terbesar ini dibutuhkan kematangan dan kedewasaan. Karena, demokrasi harus sebagai ajang harmoni kebangsaan bukan perebutan kekuasaan.

"Kekuasaan bukan tujuan. Kekuasaan sarana ibadah kepada Allah. Jadikan Pilkada yabg menyenangkan. Bukan untu mencerai beraikan," kata Demiz seraya mengatakan semua berharap menggunakan semboyan silih asah, silih asuh, dan silih asih untuk bersinergi dan saling memuliakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement