Selasa 09 Jan 2018 14:23 WIB

PSMS Tantang Klub-Klub Besar pada Piala Presiden 2018

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Pelatih PSMS Djadjang Nurdjaman.
Foto: REPUBLIKA/Febrian Fachri
Pelatih PSMS Djadjang Nurdjaman.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman tak khawatir Ayam Kinantan berada di grup neraka pada Piala Presiden 2018. Menurut bekas pelatih Persib Bandung itu, akan sangat bagus buat PSMS berhadapan dengan tim-tim besar karena menjadi kesempatan bagi Jajang Sukmara dan kawan-kawan meningkatkan mental dan daya saing.

"Bagusnya memang kami menghadapi tim besar di Piala Presiden. Soalnya untuk sementara PSMS masih menjadi tim underdog," kata Djadjang, dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Selasa (9/1).

Piala Presiden akan kick off pada pekan depan. PSMS akan tergabung di Grup A dengan Sriwijaya FC, PSM Makassar, dan Persib Bandung. PSMS akan melakoni laga pertama kontra PSM pada Selasa (16/1) malam di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

(Baca: Joko Widodo akan Buka Piala Presiden 2018 di Bandung)

Secara nama besar, PSMS tak kalah dibanding tim-tim lawas lainnya. Tim yang bermarkas di Stadion Teladan Medan itu juga termasuk tim yang sudah punya sejarah panjang di sepak bola Tanah Air.

Tapi Djadjang kini melabeli timnya sebagai kuda hitam karena berstatus promosi dari Liga 2 ke Liga 1 musim depan. Djadjang ingin menjadikan Piala Presiden menjadi ajang pemanasan bagi anak-anak asuhnya. Untuk itu, ia tak ingin tanggung-tanggung dan senang PSMS langsung berhadapan dengan klub-klub besar.

"Siap atau tidak siap, para pemain harus siap menghadapi persaingan. Beruntung persiapan tim terbilang bagus, ada beberapa pemain dari Liga 1 yang didatangkan seperti M Roby, Amarzukih, dan Jajang Sukmara. Masih ada lagi pemain asing," ujar Djadjang.

Djadjang adalah pelatih yang terbukti pernah sukses di Piala Presiden. Pelatih asal Majalengka itu adalah juru taktik pertama yang mengangkat Piala Presiden 2015 lalu kala masih bersama Persib Bandung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement