REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman tak khawatir Ayam Kinantan berada di grup neraka pada Piala Presiden 2018. Menurut bekas pelatih Persib Bandung itu, akan sangat bagus buat PSMS berhadapan dengan tim-tim besar karena menjadi kesempatan bagi Jajang Sukmara dan kawan-kawan meningkatkan mental dan daya saing.
"Bagusnya memang kami menghadapi tim besar di Piala Presiden. Soalnya untuk sementara PSMS masih menjadi tim underdog," kata Djadjang, dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Selasa (9/1).
Piala Presiden akan kick off pada pekan depan. PSMS akan tergabung di Grup A dengan Sriwijaya FC, PSM Makassar, dan Persib Bandung. PSMS akan melakoni laga pertama kontra PSM pada Selasa (16/1) malam di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
(Baca: Joko Widodo akan Buka Piala Presiden 2018 di Bandung)
Secara nama besar, PSMS tak kalah dibanding tim-tim lawas lainnya. Tim yang bermarkas di Stadion Teladan Medan itu juga termasuk tim yang sudah punya sejarah panjang di sepak bola Tanah Air.
Tapi Djadjang kini melabeli timnya sebagai kuda hitam karena berstatus promosi dari Liga 2 ke Liga 1 musim depan. Djadjang ingin menjadikan Piala Presiden menjadi ajang pemanasan bagi anak-anak asuhnya. Untuk itu, ia tak ingin tanggung-tanggung dan senang PSMS langsung berhadapan dengan klub-klub besar.
"Siap atau tidak siap, para pemain harus siap menghadapi persaingan. Beruntung persiapan tim terbilang bagus, ada beberapa pemain dari Liga 1 yang didatangkan seperti M Roby, Amarzukih, dan Jajang Sukmara. Masih ada lagi pemain asing," ujar Djadjang.
Djadjang adalah pelatih yang terbukti pernah sukses di Piala Presiden. Pelatih asal Majalengka itu adalah juru taktik pertama yang mengangkat Piala Presiden 2015 lalu kala masih bersama Persib Bandung.