REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pengurus Wilayah Aisyiyah (PWA) DIY baru saja meluncurkan merek air mineral kemasan Bueka Istimewa. Bueka sendiri merupakan singkatan dari Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah.
Ketua MEK PWA DIY, Kiptiyah mengaku terharu akhirnya air mineral kemasan Bueka Istimewa benar-benar bisa diluncurkan. Pasalnya, menghadirkan Bueka Istimewa merupakan perjuangan panjang yang dilakukan pejuang-pejuang Aisyiyah.
"Ini merupakan langkah visioner, impian pergerakan Aisyiyah, khususnya Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan," kata Kiptiyah yang tampak begitu terharu, di Kantor Kayana, Selasa (9/1).
Ia menuturkan, selama ini memang pejuang-pejuang Aisyiyah telah memberikan keikhlasannya dalam setiap membantu pergerakan. Namun, peluncuran ini merupakan momentum untuk memulai sentuhan-sentuhan ekonomi yang dilakukan Aisyiyah.
Kiptiyah berharap, dengan dimulainya distribusi air mineral kemasan ini, ke depan Bueka Istimewa dapat menjadi Perseroan Terbatas (PT). Karenanya, ia meminta pengelolaan Bueka Istimewa dapat dikelola secara profesional.
"Ini ajakan untuk bareng-bareng ber-Aisyiyah, amar maruf nahi munkar, karena melalui ekonomi kita lebih mudah melakukan akselerasi pergerakan," ujar Kiptiyah.
Sebelum peluncuran, ia mengungkapkan, sudah ada setidaknya 22 agen yang muncul menawarkan diri kepada Bueka Istimewa. Menurut Kiptiyah, itu merupakan bukti besarnya potensi luar biasa yang dimiliki Aisyiyah. Bahkan, lanjut Kiptiyah, selama satu pekan terakhir pesanan untuk menjadi agen-agen terus datang setiap hari. Maka itu, ia menekankan, potensi yang besar ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemajuan pergerakan.
"Jadikan lautan Bueka Istimewa ada di DIY," kata Kiptiyah.
Senada, Owner Indo Laju Utama, Indry, sebagai produsen menjelaskan, Bueka yang merupakan turunan dari Kayana Air Mineral telah melalui perjuangan yang panjang. Selama dua tahun terakhir, berbagai persyaratan telah dilalui sampai akhirnya diluncurkan.
Ia menerangkan, selama dua tahun proses, syarat-syarat telah dipenuhi Bueka Istimewa. Mulai Standar Nasional Indonesia (SNI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sampai Sertifikat LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Bahkan, kita sudah memiliki hak paten, Alhamdulillah semua legalitas itu dimiliki pelan-pelan kita penuhi," ujar Indry.
Indry menilai, memasuki pasar nasional memang tidak mudah, sehingga pangsa pasar yang jadi target pertama tidak lain DI Yogyakarta. Hal itu tidak lain merupakan langkah membidik komunitas yang memang jadi strategi bisnis awal. Namun, ia menegaskan, Bueka Istimewa tidak akan hanya jadi konsumsi komunitas, dan akan terus dikembangkan memasuki pasar nasional secara profesional. Karenanya, Nota Kesepahaman ditandatangani sebagai bukti profesionalisme.
"MoU ini agar suatu saat perusahaan ini besar tidak ada masalah, sudah dipatenkan, dan ke depan merek ini tidak hanya air mineral," kata Indry.
Bueka Istimewa sendiri sudah hadir dalam bentuk 240, 330 dan 600 mililiter. Uniknya, selain merek, ukuran, label MUI, SNI, BPOM, petunjuk pemakaian dan keterangan produksi, ada doa sebelum minum dalam kemasan Bueka Istimewa.