Selasa 09 Jan 2018 16:12 WIB

Mengimplementasi Dakwah Nyai Dahlan dan Siti Khadijah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Nyai Ahmad Dahlan
Foto: wikipedia
Nyai Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pengurus Wilayah Aisyiyah (PWA) DIY meluncurkan air mineral kemasan Bueka Istimewa. Ketua PWA DIY, Zulaikhah menilai, peluncuran itu jadi satu implementasi semangat dakwah seperti yang dilakukan Nyai Dahlan dan Siti Khadijah.

"Kita lihat Nyai Dahlan, beliau berjualan batik demi membantu dakwah Kiai (Ahmad) Dahlan," kata Zulaikhah, Selasa (9/1).

Menurut dia, apa yang dilakukan pendiri pergerakan Aisyiyah bernama Siti Walidah itu, memang sudah seharusnya diteladani. Sebab, Zulaikhah berpendapat, kaum perempuan harus pula memenuhi panggilan dakwahnya.

Bahkan, lanjut Zulaikhah,  dalam rangka mendukung dakwah yang dilakukan Kiai Dahlan, Nyai Dahlan rela melalang perhiasan-perhiasan dan alat-alat rumah tangganya. Semua itu tidak lain dilakukan demi menggaji guru-guru Muhammadiyah kala itu.

Selain itu, dia turut mengajak perempuan-perempuan Islam merunut lebih jauh ke zaman Nabi Muhammad SAW. Menurut Zulaikhah, saat itu Siti Khadijah tidak berdiam diri dan membantu dakwah yang diperjuangkan Rasulullah SAW.

"Siti Khadijah membiayai dakwah Rasul, bahkan bisa dibilang beliau pengusaha (wanita) paling kaya saat itu," ujar Zulaikhah.

Untuk itu, dia menegaskan, jika perempuan memang harus bermanfaat dan berbuat sesuatu, apalagi itu untuk dakwah. Sebab, Zulaikhah merasa, itu merupakan tradisi wanita-wanita Muhammadiyah sekaligus tradisi perempuan-perempuan Islam.

Selama ini, kata dia, sudah menjadi tradisi Muhammadiyah, wanita-wanita melakukan penggalangna dana. Setiap ada peresmian, wanita-wanita Muhammadiyah pun terbiasa membuat dan menyumbangkan makanan dan minuman untuk peresmian itu. "Ini bukan baru, tradisi ini sudah ada sejak lama, kita teruskan, kita (umat Islam) memang mandiri," kata Zulaikhah.

Untuk itu, dia berharap, Bueka Istimewa dapat memberikan keuntungan yang harus senantiasa dimanfaatkan untuk peningkatan pergerakan. Zulaikhah mengingatkan, kemandirian ini dapat benar-benar digunakan untuk mengembangkan pergerakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement