REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) di berbagai daerah saling bahu-membahu untuk menjaga harga beras medium yang belakangan mengalami lonjakan harga. Perum Bulog Divre Sumatra Barat menyiapkan 12 ribu ton beras medium untuk operasi pasar. Kepala Divre Bulog Sumbar Suharto Djabar menyebutkan, operasi pasar akan difokuskan di tiga titik distribusi yakni Padang, subdivre Bukittinggi, dan subdivre Solok.
"Operasi pasar didistribusikan ke 33 pasar dan 22 pedagang beras secara sporadis," ujar Suharto, Selasa (9/1).
Suharto menambahkan terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan strategis termasuk beras di Sumatra Barat. Pada prinsipnya, kebutuhan beras di Sumbar sudah bisa dipenuhi oleh pasokan dari dalam provinsi. Upaya menjaga pasokan bahan pangan, lanjut Suharto, dilakukan Bulog bersama Pempov Sumbar, Satgas Pangan yang bergerak di bawah Polda Sumbar, dan Dinas Perdagangan di level provinsi dan kabupaten/kota.
"Kami siap melakukan operasi pasar beras medium dan hari ini sudah masuk pasar maupun pedagang," jelas Suharto.
Menurutnya, harga yang dipatok dalam operasi pasar pekan ini tergantung zona yang telah ditentukan oleh Kementerian Perdagangan. Untuk Sumatra Barat, harga beras medium dalam operasi pasar dipasang di angka Rp 9.850 per kg atau Rp 100 lebih murah dibanding HET beras medium untuk Sumbar yakni Rp 9.950 per kg.
Catatan pemerintah, harga rata-rata nasional untuk beras kualitas medium I berada di level Rp 12.000 per kilogram dan beras medium II Rp 11.900 per kilogram. Di Sumatra Barat, harga tersebut jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan yakni Rp 9.950 per kg.
Pemerintah pusat sendiri telah memulai operasi pasar secara masif demi meredam gejolak harga yang terjadi pada beras medium. Operasi khusus tersebut akan diprioritaskan untuk pasar-pasar di mana beras dijual dengan harga yang jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).