Selasa 09 Jan 2018 19:20 WIB

Megawati akan Umumkan Pengganti Azwar Anas Besok?

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kemungkinan besar akan menyampaikan nama pengganti Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Rabu (10/1).

"Beberapa nama diusulkan sebagai pengganti Azwar Anas untuk posisi calon wakil gubernur Jawa Timur," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Selasa (9/1).

Menurut Hasto, dari beberapa nama yang diusulkan masyarakat, tiga di antaranya adalah, pertama, Kepala Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah.

Kedua, Bupati Ngawi, Jawa Timur, Budi Sulistiono yang populer dengan panggilan Kanang, serta ketiga, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari.

Menurut Hasto, dari tiga nama tersebut, DPP PDI Perjuangan sedang mempertimbangkan, salah satunya untuk menjadi pengganti Azwar Anas, maju pada pilkada serentak 2018. "Kewenangan memutuskan, ada pada ketua umum. Saya pastikan, belum akan diputuskan hari ini. Kemungkinan besar, akan diputuskan dan disampaikan oleh ketua umum pada Rabu besok (10/1)," katanya.

Sebelumnya, Abdullah Azwar Anas pada Sabtu (6/1) lalu, menyatakan mundur dan mengembalikan mandatnya sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

PDI Perjuangan, sebelumnya telah mengumumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas, pada pilkada serentak 2018.

Namun, Bupati Banyuwangi itu mengundurkan diri dan mengembalikan mandatnya, sehingga PDI Perjuangan mencari figur alternatif sebagai penggantinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement