REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Amaq Rikiawan, salah seorang warga Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, tewas setelah tertimbun tanah longsor dari atas perbukitan kaki Gunung Rinjani, pada Rabu (10/1), sekitar pukul 06.00 WITA. Sementara dua temannya, mengalam luka-luka dan masih mendapat perawatan medis.
Kepala Desa Sembalun Bumbung H Subdi, ketika dihubungi dari Mataram, membenarkan adanya tanah longsor yang menyebabkan salah seorang warganya meninggal dunia. "Jenazah saat ini sudah di rumah dan sedang dimandikan oleh warga," katanya.
Selain menyebabkan korban meninggal dunia, kata dia, dua orang warga lainnya mengalami luka ringan, namun kondisinya relatif membaik dan sudah dipulangkan ke rumah dari Puskesmas Sembalun. Keduanya adalah Amaq Egi (35) dan Amaq Rindi (30).
Subdi mengatakan, ketiga korban sebelumnya sempat menginap di dalam mobil jenis Avanza yang diparkir di pinggir jalan raya. Mereka terpaksa bermalam karena sudah terjadi tanah longsor yang menimbun badan jalan lintas Sembalun-Suela sekitar pukul 03.00 WITA.
Kemudian sekitar pukul 06.00 WITA, Amaq Rikiawan keluar dari mobil untuk melihat keadaan, tiba-tiba terjadi tanah longsor dari atas perbukitan dan langsung menimbunnya.
Dua orang rekannya yang masih dalam mobil juga tertimbun tanah longsor, namun masyarakat yang melihat kejadian berhasil menyelamatkannya untuk kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat.
"Saya juga sempat melintasi jalan itu sekitar pukul 02.00 WITA setelah dari Kota Mataram, tapi sebelum terjadi longsor. Korban yang juga datang dari Mataram untuk mengantar Egi berobat kemungkinan di belakang saya, tapi sudah terjebak karena jalan tertutup longsor," ucapnya.
Saat ini, kata dia, jalan lintas Sembalun-Suela menuju arah Selong Ibu Kota Kabupaten Lombok Timur, dan Kota Mataram, untuk sementara ditutup karena tertimbun tanah longsor. Pemerintah sudah melakukan pemulihan jalan menggunakan alat berat.