REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggandeng PT Summarecon Agung, Tbk melalui unit usahanya, Summarecon Bandung (PT Mahkota Permata Perdana) untuk membangun infrastruktur di wilayah timur Bandung. Kerja sama ini dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani kedua belah pihak pada Rabu, (10/1).
Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, kerja sama ini dilakukan untuk pembangunan akses jalan. Awalnya, pembangunan infrastruktur di Gedebage dipercepat menyambut Pekan Olah Raga Nasinal (PON) tapi tak terkejar. Walaupun sekarang, perkembangan pembangunan sangat baik.
"Pemprov Jabar siap membangun tapi kalau ada swasta yang mau membangun, ya, lebih baik," katanya.
Pria yang akrab disapa Aher ini menilai, kerja sama tersebut saling menguntungkan kedua belah pihak. Pemprov Jabar, menyiapkan lahan dan Summarecon membangun jalannya.
"Ini meringankan kewajiban pemerintah tapi semua pihak diuntungkan. Masyarakat sekitar punya akses yang baik ke kawasan Gedebage. Namun, biayanya dikeluarkan Summarecon Rp 100 miliar-an," katanya.
Nantinya, kata dia, dari Summarecon dihibahkan ke Pemprov Jabar. Setelah dihibahkan ke provinsi, nanti dihibahkan lagi ke pusat. Akses jalan yang akan dibangun tersebut, adalah akses jalan dari bundaran penghubung pintu tol Gedebage Km 149, akses Masjid Raya Provinsi Jabar dan akses Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sepanjang sepanjang 530 meter, jalan penghubung bundaran ke Jalan Gedebage Selatan 400 meter, Jalan frontage pintu tol Gedebage 149 ke bundaran 650 meter, pembangunan jalan ramp pintu tol gedebage 149 ke frontage pintu tol Gedebage sepanjang 500 meter, dan flyover ke Bandung Urban Toll Roada (BIUTR) sepanjang 400 meter.
"Groundbreaking rencananya Februari 2018 ini jadi targetnya 2019 awal bisa selesai," katanya.
Sementara menurut President Director Summarecon, Adrianto P Adhi, kerja sama ini dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang dilakukan Summarecon Bandung di atas lahan seluas kurang lebih 48.912 meter persegi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Infrastruktur tersebut berupa pembangunan jalan, bundaran, dan flyover yang menghubungkan exit Tol Gedebage KM149 Padaleunyi dengan jalan umum lainnya untuk kepentingan masyarakat.
Seluruh pembangunan jalan tersebut, kata dia, merupakan bagian dari sistem besar konstelasi jaringan jalan tol Bandung Raya, di mana di dalamnya terdapat pembangunan flyover tol yang merupakan bagian dari Bandung Intra Urban Toll Road (BlUTR). "Kami sangat bersyukur bahwa pada hari ini sudah dilaksanakan penandatangan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.
Sehingga, kata dia, pembangunan infrastruktur berupa jalan yang sudah Summarecon dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencanakan bersama sejak tahun 2015 dapat segera dilaksanakan pembangunannya. Pembangunan infrastruktur ini akan memberikan banyak manfaat bagi kota dan juga masyarakat Bandung, di antaranya akses menuju Masjid Raya Jawa Barat Al Jabbar, Sarana Olah Raga (SOR) Bandung Lautan Api, serta Jalan Gedebage Selatan bisa menjadi lebih cepat dan mudah.
"Selain itu, infrastruktur ini juga akan terhubung dengan kawasan Summarecon Bandung, katanya.
Sementara menurut Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan, berlokasi di Kota Bandung bagian timur (Gedebage), kota terpadu Summarecon Bandung merupakan kawasan seluas 300 hektare yang terdiri atas bangunan residensial dan komersial. Kota terpadu ini dilengkapi beberapa fitur kawasan, seperti ruang terbuka hijau dan akses Bandung intra Urban Toll Road (BlUTR).