Rabu 10 Jan 2018 13:05 WIB

Menteri PUPR: Pengerjaan Drainase Istana Sudah 95 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Gita Amanda
Istana Negara
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Istana Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih belum menyelesaikan pengerjaan proyek drainase di lingkup Istana Negara. Namun proyek ini dinyatakan hampir rampung, tinggal menyisakan pengaspalan jalan dan pengecekan hasil perbaikan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa proyek ini tinggal menyisakan sedikit penyelesaian untuk mencapai 100 persen. "Tinggal finishing, belum selesai. Ini sudah 95 persen lebih tapi," ujarnya ketika meninjau proyek pengerjaan, Rabu (10/1).

Dia menuturkan ada beberapa hal yang masih harus dicek dan perbaiki sedikit, salah satunya adalah aspal jalan yang masih kasar. Untuk drainasenya, Basuki yakin bahwa pengerjaanya sudah baik dan Istana Negara tidak akan mengalami banjir lagi jika kondisi hujan lebat menerjang Jakarta dan sekitarnya.

Dengan selesainya pengerjaan proyek ini, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa di Istana Negara, tidak perlu lagi menggunakan Istana Kepresidenan di Bogor. "Saya kira sudah bisa dimanfaatkan. Mungkin tanggal 11 (Januari) ada tamu negara bisa digunakan," ujarnya.

Proyek drainase Istana Negara ini mulai dikerjakan Agustus 2017 dengan anggaran mencapai Rp 44 miliar, diharap rampung Desember 2017. Namun, karena adanya sejumlah agenda di Istana pengerjaan proyek ini pun sedikit terlambat. Bahkan untuk mempercepat pengerjaan, Basuki meminta Presiden Jokowi untuk melakukan agenda kepresidenan di Istana Bogor selama satu bulan terhitung pada Desember 2017.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement