REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) Prijono mengatakan pihaknya akan memantau perputaran uang di NTB selama Pilkada. Dia memperkirakan tidak ada lonjakan perputaran uang selama Pilkada.
Tingginya perputaran uang biasanya lebih sering terjadi saat ada perayaan hari besar seperti Lebaran, Natal, atau Tahun Baru. "Prediksi masih sama, biasanya peningkatan uang saat Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Untuk tahun politik kita cermati, kalau kebutuhan uang kita penuhi, asal tidak ada uang palsu," kata Prijono di Mataram, NTB, Rabu (10/1).
Prijono mengungkapkan, Kantor Perwakilan BI NTB juga akan memantau perputaran uang di NTB selama pelaksanaan Pilkada. Menurut Prijono, perputaran uang kerap mengalami peningkatan setiap ada kegiatan besar.
"Dari sejarah, setiap ada kegiatan besar ada dampak pada ekonomi. Saat ini, perputaran uang masih normal belum ada perubahan kenaikan tinggi yang signifikan, tapi kita cermati," kata Prijono.
Selain itu, menurutnya, kondusivitas merupakan hal yang wajib dijaga bersama agar pelaksanaan pilkada tidak mengganggu iklim perekonomian yang sudah berlangsung baik di NTB.
"Mudah-mudahan situasi kondusif biar mendorong kegiatan di sini semakin baik. Kalau misal ada hal yang nggak-nggak kan orang mau ke sini, tapi saya yakin kondisi tetap baik lah," ujar Prijono.