Rabu 10 Jan 2018 13:49 WIB

Dishub DKI Cabut Rambu Larangan Motor di Thamrin-Sudirman

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nidia Zuraya
Larangan Motor. Rambu Larangan Motor di  kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (07/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Larangan Motor. Rambu Larangan Motor di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (07/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, mulai hari Rabu (10/1) mencopot rambu larangan kendaraan bermotor roda dua yang terdapat di kawasan Jalan MH Thamrin - Jenderal Sudirman. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dishubtrans, Andri Yansyah.

"Siang ini kami mencopot rambu di sepanjang jalan tersebut," kata Andri, usai acara Forum Group Discussion Pengaturan Penggunaan Sepeda Motor di Jabodetabek, di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).

Menurut Andri, pencabutan larangan sepeda motor tersebut harus dilihat dari sisi positifnya. Menurutnya, mulai saat ini Pemerintah harus benar-benar mempercepat peningkatan pelayanan angkutan umum.

"Mau gak mau kita harus mempercepat peningkatan angkutan umum yang memang menjadi tugas pemerintah, dan semuanya harus mendukung," tutur Andri.

Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) telah pencabut peraturan larangan kendaraan sepeda motor di area Thamrin-Sudirman. Pencabutan pelarangan tersebut dinilai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memberikan keadilan di Ibu Kota.

"Itu (pengabulan gugatan) sudah terprediksi oleh kami karena itukanmengembalikan rasa keadilan," kata Sandiaga di Balai Kota, Senin (8/1).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement