REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) memiliki berbagai program yang tengah digaungkan dan dilakukanya guna membangun kemandirian bangsa. Untuk itu, IABIE mengharapkan, adanya kontribusi Republika dalam mendukung berbagai program tersebut.
Ketua Bidang Sosial IABIE Wiwiek Yuliani mengatakan, program IABIE merupakan semangat untuk membangun bangsa. Apalagi, dalam IABIE diisi oleh berbagai ahli dari berbagai bidang, yang khususnya IABIE berfokus pada sumber daya manusia (SDM) dan teknologi.
"Kita minta bantu dari kawan-kawan media, program ini kan punya potensi, dan kita sama-sama dorong agar punya dampak yang luas," kata Wiwiek di Kantor Republika, Rabu (10/1).
Wakil Sekretaris Jenderal IABIE yang membawahi Bidang Industri Seto Roseno mengatakan, SDM dan teknologi sangat penting untu membangun bangsa, serta menjadi suatu isu nasional yang mendesak. Untuk itu, dia berharap, program IABIE dapat dikawal dan didukung oleh Republika selaku media yang telah mempunyai jaringan yang luas.
"Kita berpikir bagaimana kita bersinergi dengan Republika. Kita pikir ke depannya, kita punya program-program untuk kemandirian bangsa dalam hal teknologi. Kita bisa perkaya program Republika dengan IABIE dan Republika bisa ke depannya menggaungkan informasi program kita," kata Seto.
Program yang akan difokuskan di antaranya dengan membangun lingkungan berbahasa Inggris. Dengan program IABIE yang memotivasi dan menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk melanjutkan studinya keluar negeri, maka bahasa Inggris sangat dibutuhkan.
Seto mengatakan, IABIE mempunyai misi agar dapat menjadi national reference dalam melakukan pembangunan Iptek di Indonesia, yang nanti outputnya berupa nasional recognition. Sehingga, program IABIE nantinya juga dapat dikawal oleh pemerintah.
Ketua Umum IABIE Bimo Sasongko mengatakan, tengah menggaungkan beberapa program besar diantaranya program Super Mentor. Program tersebut dilakukan dengan memberikan motivasi dan inspirasi serta pengalaman oleh ahli IABIE secara langsung kepada anak-anak muda untuk masuk ke perguruan tinggi luar negeri.
Program selanjutnya, IABIE akan mengarap program Science Camp, dimana program tersebut belum ada di Indonesia. Sementara, kata Bimo anggota IABIE kebanyakan merupakan orang yang berlatarbelakang teknologi. Sedangkan program lainnya yaitu IABIR membuat program beasiswa 'scholarship for scholarship'.
Program ini, kata Bimo, memberikan beasiswa oleh IABIE untuk mendapatkan beasiswa, dengan memberikan fasilitas kepada mereka yang yang mampu secara akademis. Program ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan bahasa Inggris, yang nantinya berguna untuk program S2 dan S3 dalam mendapatkan beasiswa seperti LPDP.