REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pencarian pesawat MH370 milik Malaysia Airlines belum berhenti. Pemerintah Malaysia sepakat memberikan 70 juta dolar AS kepada sebuah perusahaan asal AS untuk mencari pesawat itu.
Pesawat Boeing 777 itu hilang pada 8 Maret 2014 lalu dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, Cina dan berisi 239 orang. Pemerintah Malaysia menandatangani kontrak dengan Ocean Infinity pada Rabu (10/1) untuk mencari pesawat tersebut. Ocean Infinity hanya akan bibayar bila berhasil menemukan lokasi hilangnya pesawat atau rekamanan penerbangan, demikian dilansir Bloomberg, Rabu (10/1).
''Kami berharap akan ada titik jawaban atas pertanyaan yang terus menggantung selama empat tahun ini,'' kata Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai.
Setelah berbagai upaya coba ditempuh bersama Pemerintah Australia dan Cina, Pemerintah Malaysia masih belum berhasil menemukan lokasi hilangnya pesawat tersebut. Proses pencarian terbaru MH370 akan area terpencil di bagian barat Australia di Samudera Hindia akan digelar. Otoritas mengindentifikasi area seluas 25 ribu kilometer persegi sebagai lokasi pencarian.
Kapal laut Seabed Constructor berisi 65 kru sedang dalam perjalanan menuju ke sana. Mereka akan mulai bekerja pada pertengahan Januari mendatang. Pemerintah Malaysia sudah mengalokasikan 20 juta dolar As untuk mencari pesawat dan kotak hitam di sana. Plus 70 juta dolar AS jika pencarian melebihi 25 ribu kilometer persegi.
Investigator yakin, pesawat MH370 mengarah ke selatan yakni ke Samudera Hindia dan terbang selama enam jam sebelum jatuh ke laut. Tak ada jenazah yang ditemukan sejak pesawat dinyatakan hilang.
Beberapa potongan badan pesawat sempat ditemukan terdampar di pesisir timur Afrika. Upaya pencarian MH370 sebelumnya menjadi bahan evaluasi rencana pencarian selanjutnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
