Rabu 10 Jan 2018 22:15 WIB

Panglima: Tugas TNI AL ke Depan tidak Ringan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Tito Karnavian dan beberapa menteri Kabinet Kerja meresmikan KRI I Gusti Ngurah Rai di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu (10/1). Penamaan kapal ini mengacu semangat pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Tito Karnavian dan beberapa menteri Kabinet Kerja meresmikan KRI I Gusti Ngurah Rai di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu (10/1). Penamaan kapal ini mengacu semangat pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dalam perjuangan kemerdekaan RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, wilayah laut nasional membuat Indonesia sedemikian terbuka dan dapat dimasuki dari berbagai penjuru. Karena itu tugas TNI, khususnya Angkatan Laut (AL), ke depan tidaklah semakin ringan.

"Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi, wilayah laut nasional bukan hanya menyempurnakan nilai strategis dan posisi Indonesia, melainkan juga posisi kawasan Asia Tenggara di mata dunia internasional," ujar Hadi dalam keterangan persnya, Rabu (10/1).

Hadi menilai, struktur geografi tersebut menjadikan wilayah Indonesia sedemikian terbuka dan dapat dimasuki dari berbagai penjuru. Karena itu, perspektif TNI khususnya TNI AL harus melihat tugas ke depan tidaklah semakin ringan.

"Tugas kedepan tidak semakin ringan, terlebih lagi bila dihubungkan dengan geostrategi dan geoekonomi kawasan Pasifik yang semakin dinamis," katanya.

Hadi melanjutkan, karena itu diresmikannya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) I Gusti Ngurah Rai 332 harus dijadikan momentum. Harus dijadikan sebagai sesuatu yang sangat strategis sehingga layak dibanggakan dan disyukuri.

Kemudian, Hadi menekankan kepada pengawak alat utama sistem pertahanan (Alutsista) untuk terus meningkatkan profesionalitas mereka. Sehingga, nantinya mereka mampu mengawaki dan mengoperasikan Alutsista yang dipercayakansesuai dengan prosedur dan fungsi azasinya untuk memenangkan pertempuran.

"Laksanakan tugas operasi dengan penuh tanggung jawab, pegang teguh Sapta Marga,Sumpah Prajurit danTrisila TNI Angkatan Laut. Pelihara dan tingkatkan kewaspadaan serta keselamatan dan keamanan, baik personel maupun material, untuk mewujudkan program zero accident," jelasnya..

KRI I Gusti Ngurah Rai 332 di Komandani oleh Kolonel Laut Endra Hartono. Kapal tersebutmampu membawa 120 kru dengan kecepatan 28 knots.Kapal Perusak Kawal Rudal itu juga memiliki kemampuan untuk perang empat matra sekaligus.

Keempat matra tersebut berupa perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara dengan pesawat tempur dan perang elektronika, serta memiliki kemampuan membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement