Rabu 10 Jan 2018 22:02 WIB

PKPI Alihkan Dukungan dari JR-Ance ke Djarot-Sihar

Rep: Issha Harruma/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri  memberikan surat rekomendasi kepada    Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat  dan Sihar Sitorus di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (7/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan surat rekomendasi kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengalihkan dukungan dari JR Saragih-Ance Selian kepada Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum DPN PKPI Djati Nuswanto, saat mendampingi Djarot-Sihar mendaftar ke kantor KPU Sumatra Utara (Sumut), Rabu (10/1).

Djati mengatakan, kehadirannya di kantor KPU Sumut merupakan bukti pengalihan dukungan. Menurutnya, PKPI menilai Djarot lebih mumpuni dan memiliki elektabilitas yang lebih tinggi. Sederet prestasi yang dilakukan Djarot selama menjadi kepala daerah pun menjadi alasan partai ini berpaling.

"Kita sudah melihat saat dia menjadi bupati di Blitar dan saat menjadi gubernur di DKI Jakarta," kata Djati, Rabu (10/1).

Djati menegaskan, pengalihan ini merupakan hak yang dimiliki pengurus pusat PKPI sepenuhnya. Kedatangannya mendampingi Djarot-Sihar pun merupakan perintah langsung dari Ketua Umum DPN PKPI, Hendropriyono.

"Kami membawa rekomendasi dukungan kepada Djarot-Sihar. Rekomendasi dari Ketum DPN PKPI Pak Hendropriyono," ujar dia.

Untuk diketahui, PKPI sebelumnya mengusung JR Saragih-Ance Selian untuk maju di Pilgub Sumut 2018. Pendaftaran pasangan ini pun telah resmi diterima KPU Sumut hari ini, Rabu (10/1). JR-Ance mendapat dukungan 20 kursi legislatif dari tiga partai, yakni Demokrat (14), PKB (3) dan PKPI (3).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement