REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis menghadiri acara peluncuran program Wakaf Investasi Selamanya (WIS) yang digagas oleh Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa (YWBNB) dan ESQ 165 di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
KH Cholil mengatakan, WIS sangat penting untuk kepentingan umat secara pribadi maupun untuk kepentingan bangsa. "Dalam sejarah Islam, dunia Islam itu dibangun dengan wakaf. Zakat itu kebutuhan konsumtif dan zakat itu sifatnya temporal karena setelah dikonsumsi habis. Di dalam perkembangan peradaban itu semua karena wakaf," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (11/1).
Dia menuturkan, perpustakaan pada masa Abbasiyah, Baitul Hikmah yang menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan, juga dibangun dari dana wakaf. Begitu juga dengan halnya di Mesir, di mana sekolah dan perguruan tinggi banyak yang dibangun dari tanah wakaf.
"Kita tahu di Mesir, masjid dan perguruan tinggi sekolah itu dibiayi oleh wakaf sehingga guru dan murid semua gratis dengan pengembangan wakaf ini," ucapnya.
Bahkan, lanjut dia, jalan yang dibangun dari Irak menuju Makkah untuk pelaksanaan haju juga dibiayai oleh dana wakaf. Karena itu, menurut dia, ia mengajak kepada umat Islam di Indonesia untuk membangun bangsa ini dengan wakaf. "Nah dari sejarah ini kita kembali kepada aslinya yang ada pada diri kita intuk membangun peradaban dengan wakaf," katanya.
Kiai Cholil menambahkan, dulu mungkin masyarakat berpikir bahwa wakaf hanya berupa tanah dan benda tidak bergerak. Tapi, dengan adanya wakaf investasi selamanya yang menggandeng bank syariah ini membuat semua orang bisa wakaf.
"Bisa Rp 5.000 bahkan Rp 1.000 juga bisa wakaf. Nah ini memudahkan kita berbuat baik, di saat yang bersamaan memudahkan kita mengumpulkan potensi umat untuk menjaga martabat umat, dan termasuk menjaga aqidah umat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa (YWBNB) dan ESQ 165 meluncurkan program Wakaf Investasi Selamanya (WIS) di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/1) kemarin. Program ini merupakan inovasi dari gerakan optimalisasi wakaf produktif. Keunggulan program ini yaitu meski deposito atau tabungan nol, namun manfaat tunai akan terus diterima oleh ahli waris sampai tujuh turunan.
Dalam peluncuran program ini, hadir Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) M Nuh, Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian, Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis, serta 11 Direktur bank dan salah satu perusahan asuransi di Indonesia.
"Gerakan wakaf seumur hidup, yaitu di mana dengan Rp 100 ribu maka umat bisa berwakaf. Dengan wakaf itu, dana wakafnya akan disalurkan kepada fakir miskin dan juga kepada investasi-investasi di mana keuntungannya akan terus didapatkan. Bukan hanya untuk pribadi tapi seumur hidup dia," ujar Ary kepada Republika.co.id usai meluncurkan program WIS.