Kamis 11 Jan 2018 11:21 WIB

Korut: Jika Korsel Ingin Damai, Hentikan Latihan dengan AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
 Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Paju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)
Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Paju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)

REPUBLIKA.CO.ID,  PYONGYANG -- Korea Utara (Korut), Kamis (11/1), meminta Korea Selatan (Korsel) menghentikan latihan militer gabungannya dengan Amerika Serikat (AS). Korut menyatakan latihan militer gabungan tersebut merupakan penyebab utama meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

"Jika Pemerintah Korsel benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus terlebih dulu menghentikan semua tindakan militer yang mereka lakukan dengan AS," tulis surat kabar Partai Pekerja Korut Rodong Sinmun dalam tajuknya, dikutip laman Yonhap.

Menurut Rodong Sinmun, persenjataan dan latihan militer bersama skala besar yang ia sebut dirancang mengancam serta menyerang Korut merupakan sumber utama ketegangan antar-Korea. Hal tersebut mendorong situasi Semenanjung Korea kian tak terprediksi dan berbahaya.

photo
Personel tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Paju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)
"Kedua Korea tidak dapat menghilangkan ketidakpercayaan dan konfrontasi, dan bergerak menuju penyatuan, di bawah tekanan militer yang terus-menerus," tulis Rodong Sinmun yang memang mencerimkan kebijakan pemerintah Korut.

Permintaan Korut ini diutarakan dua hari setelah kedua negara menggelar perundingan tingkat tinggi di zona demiliterisasi Korea. Selain membahas tentang partisipasi Korut dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeong Chang, perundingan tersebut sempat menyinggung tentang deeskalasi militer di Semenanjung Korea.

Perundingan ini dapat dilaksanakan setelah Korsel dan AS sepakat menangguhkan latihan militer gabungan mereka hingga Olimpiade Musim Dingin Pyeong Chang selesai dihelat.

Mengenal Zona Demiliterisasi di Perbatasan Korea

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement