REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Luar Negeri Inggris menolak permintaan pemerintah Ekuador untuk memberikan status diplomatik buat pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Status diplomatik diajukan untuk mempertegas kehadiran Assange di Inggris.
Assange merupakan warga negara Australia yang telah bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di Knightsbridge, London, selama lebih dari lima tahun. Ia bahkan juga dilaporkan telah menjadi warga negara Ekuador.
Jika diberi status, Assange dapat memperoleh hak kekebalan hukum dan mungkin juga bisa meninggalkan Inggris tanpa ditangkap.
Jaksa Swedia tahun lalu secara tak terduga menjatuhkan penyelidikan terhadapnya atas tuduhan pemerkosaan, tetapi dia telah menolak ekstradisi ke Stockholm selama bertahun-tahun.
Assange masih akan ditangkap karena melanggar syarat jaminan jika dia melangkah keluar dari kedutaan.
WikiLeaks telah menyuarakan kekhawatiran, AS akan mengupayakan ekstradisi Assange jika dia meninggalkan kedutaan tersebut. Dikabarkan ada surat dakwaan AS yang juga memerintahkan penangkapannya.
"Pemerintah Ekuador baru-baru ini meminta status diplomatik untuk Assange di Inggris. Inggris tidak memberikan permintaan itu, juga tidak melakukan pembicaraan dengan Ekuador mengenai masalah ini," ujar juru bicara Foreign and Commonwealth Office (FCO), pada Rabu (10/1) malam.
"Ekuador tahu satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan membiarkan Julian Assange meninggalkan kedutaan dan menghadapi pengadilan," tambah dia, dikutip The Guardian.
Assange sempat menggunggah fotonya di akun Twitter pribadinya untuk pertama kali, dengan mengenakan kaos sepak bola Ekuador. Ia dilaporkan baru saja diberi nomor identitas nasional Ekuador. Pada Rabu (10/1), Reuters telah menemukan nama Julian Paul Assange di Catatan Sipil Ekuador, sebagai warga negara.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Ekuador, Mara Fernanda Espinosa, mengatakan negaranya sedang mencari negara ketiga untuk menengahi masalah ini dengan Inggris. Ia menegaskan, pihaknya telah mempertimbangkan kemungkinan mediasi.
"Tidak ada solusi yang akan dicapai tanpa kerja sama internasional dan kerja sama dari Inggris, yang juga menunjukkan ketertarikan untuk mencari jalan keluar," kata Espinosa kepada koresponden asing di Quito.
Assange telah menerima banyak pengunjung di tempat tinggalnya yang sederhana di kedutaan, mulai dari Nigel Farage sampai Lady Gaga. Ia menggambarkan perintah penangkapannya sebagai sebuah ketidakadilan yang mengerikan. "Tidak bisa melihat anak-anak tumbuh besar adalah bukan sesuatu yang bisa saya maafkan", kata Assange.