REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDAM Tirtawening Kota Bandung berinvestasi cukup besar untuk membangun instalasi pengolahan air. Menurut Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimy, untuk pembangunanSistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional wilayah Blok Tegalega, PDAM berinvestasi sebesar Rp 27 miliar.
Sedangkan untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong berkapasitas 700 liter perdetik, dialokasikan Rp 60 miliar lebih. Sonny mengatakan, investasi tersebut dilakukan agar tahun ini KPU Jabar bisa menambah pelanggan PDAM sebanyak 100 ribu pelanggan. Ia berharap, pembangunan dua proyek ini berjalan lancar sehingga bisa melayani pelanghan baru tersebut.
"Kami berharap akhir 2018 atau di awal 2019 bisa memberikan pelayanan ke pelanggan baru. Saat ini, total pelanggan PDAM eksisting saat ini sebanyak 193 ribu," ujar Sonny, kepada wartawan, di acara sosialisasi Proyek PDAM kepada aparat Kewilayahan Kota Bandung di Masjid PDAM Tirtawening, Rabu petang (10/1).
Sonny mengatakan, dana investasi tersebut sebagian besar penyertaan modal Pemkot Bandung. Karena, Wali Kota Bandung memiliki kewajiban penyertaan modal porsinya masih besar. Menurut Sonny, dalam Perda sudah diatur pernyertaan modal Pemkot Bandung mencapai Rp 2 triliun. Namun, saat ini penyertaan modalnya belum mencapai Rp 500 juta.
"Makanya, dana penyertaan modal ini kami manfaatkan untuk pembangunan wilayah selatan," katanya.
PDAM Tirtawening Kota Bandung, kata dia, telah menandatangani kontrak untuk pembangunan jaringan distribusi utama yang akan digunakan untuk mendistribusikan air minum diwilayah Blok Tegalega tersebut.
Khususnya yang berada di wilayah yang meliputi empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Kecamatan Regol dan Kecamatan Astana Anyar. Selain itu, ada delapan kelurahan di dalamnya. Yakni, Kelurahan Wates, Mengger, Batununggal, Cigeureuh, Mekarwangi, Cibaduyut, Kebolega dan Kelurahan Karasak.