REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDAM Tirtawening Kota Bandung, berinvestasi cukup besar untuk membangun instalasi pengolahan air. Untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional wilayah Blok Tegalega, PDAM berinvestasi sebesar Rp 27 miliar. Sedangkan untuk Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong berkapasitas 700 liter per detik, dialokasikan Rp 60 miliar lebih.
"Dananya, sebagian besar penyertaan modal Pemkot Bandung. Karena, Wali Kota Bandung memiliki kewajiban penyertaan modal nah porsinya masih besar," ujar Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimy di acara sosialisasi Proyek PDAM kepada aparat Kewilayahan Kota Bandung di Masjid PDAM Tirtawening, kemarin.
Menurut Sonny, dalam Perda sudah diatur pernyertaan modal Pemkot Bandung mencapai Rp 2 triliun. Namun, saat ini penyertaan modalnya belum mencapai Rp 500 juta. "Makanya, dana penyertaan modal ini kami manfaatkan untuk pembangunan wilayah selatan," katanya.
Sonny menargetkan, tahun ini, penambahan pelanggan PDAM bisa mencapai 100 ribu pelanggan. Ia berharap, pembangunan dua proyek ini berjalan lancar.
"Kami berharap akhir 2018 atau di awal 2019 bisa memberikan pelayanan ke pelanggan baru. Saat ini, total pelanggan PDAM eksisting saat ini sebanyak 193 ribu," katanya.
PDAM Tirtawening Kota Bandung, telah menandatangani kontrak untuk pembangunan jaringan distribusi utama yang akan digunakan untuk mendistribusikan air minum diwilayah Blok Tegalega tersebut. Khususnya yang berada di wilayah yang meliputi empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Kecamatan Regol dan Kecamatan Astana Anyar. Selain itu, ada delapan kelurahan di dalamnya. Yakni, Kelurahan Wates, Mengger, Batununggal, Cigeureuh, Mekarwangi, Cibaduyut, Kebolega dan Kelurahan Karasak.
SPAM Regional Tegalega, kata dia, produksinya sebanyak 200 liter perdetik. Nantinya, bisa melayani 16 ribu sampai 20 ribu pelanggan atau sekitar 80 ribu sampai 100 ribu jiwa (asumsi 1 sambungan rumah sebanyak 5 jiwa ).
Pembangunan Blok Tegalega, kata dia, di mulai dari Januari sampai Maret 2018 dengan metode pelaksanaan pemasangan pipanya sebagian besar dengan cara HDD ( Horizontal Directional Drilling ) atau BOR. Namun, hanya sebagian kecil saja dengan metode open cut untuk beberapa wilayah yang relatif tidak terlalu padat lalu lintas nya.
Sedangkan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong, kata dia, kapasitasnya 700 liter per detik akan berkelanjutan dengan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Gede Bage dimulai dari titik offtake di wilayah Komplek Margahayu Raya, Komplek Mekarjaya/Bododgol, Kompleks Cipamokolan, Komplek Adipura, Kompleks Cempaka Arum. Nantinya, IPA Cikalong 700 liter per detik ini setara dengan 70 ribu SR dan dapat melayani sebanyak 350 ribu jiwa di wilayah Blok Gede Bage.
Pekerjaan fisik pembangunan IPA Cikalong, kata dia, diperkirakan memakan waktu sekitar 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari dengan menggunakan metode Rancang dan Bangun (Design and Build). Lokasi pembangunan IPA Cikalong di Bak II Prasedimentasi Desa Cikalong Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
Sonny menjelakan, dalam proses kajian kelayakan IPA Cikalong, perizinan dan proses lelang ini akan didampingi oleh Tim Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Pembangunan IPA Cikalong, nantinya bisa melayani kebutuhan air minum bagi masyarakat Kota Bandung khususnya yang berada di wilayah yang meliputi lima Kecamatan. Yakni, Kecamatan Gede Bage, Cinambo, Rancasari, Buah Batu dan Kecamatan Panyileukan.
Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konstruksi Terintegrasi Rancang Dan Bangun Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Cikalong akan dilakukan oleh Utama PT. Karaga Indonusa Pratama selaku perusahaan pemenang lelang melalui Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bagian Layanan Pengadaan (BALAP) Kota Bandung.