REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengumpulkan para pejabat dari perangkat daerah hingga kepala desa untuk membahas langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit difteri.
"Langkah ini dilakukan setelah di Kabupaten Sukabumi dilaporkan beberapa kasus warga yang terkena difteri dan satu diantaranya meninggal karena penyakit tersebut. Perangkat daerah mulai dari dinas, camat, kades hingga puskesmas dikumpulkan sebagai upaya penanganan cepat agar wabah difteri tidak menyebar," terang Marwan Hamami kepada wartawan, Kamis (11/1).
Mereka dikumpulkan di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu pada Rabu (10/1). Dalam kesempatan itu bupati menyampaikan kekhawatirannya tentang wabah difteri yang terjadi di masyarakat.
Harapannya lanjut Marwan, tidak ada lagi cerita para camat, kepala desa dan kepala puskesmas tidak mengetahui kondisi kesehatan masyarakatnya. Ia khawatir ketidaktahuan petugas karena tidak pernah melakukan suatu koordinasi.
Oleh karenanya kata Marwan, peran camat sebagai pemegang kendali diwilayah tersebut harus bisa memberikan suatu jawaban. Ke depan ia berharap semua komponen pemerintah melakukan sosialisasi dan penanganan bersama terhadap permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat. Termasuk penanganan difteri.
Intinya sambung Marwan, pemkab berupaya agar penyebaran difteri di wilayah Kabupaten Sukabumi harus ditanggulangi bersama. Sehingga tidak ada lagi kasus atau laporan kasus difteri yang ditangani rumah sakit.
Marwan meminta Dinas Kesehatan membentuk tim kejadian luar biasa (KLB) yang khusus melakukan investigasi ke lapangan. Nantinya tim tersebut bukan hanya melakukan investigasi di lokasi yang tengah terjadi tetapi juga mengantisipasi sebaran dampak yang akan timbul yang terjadi di suatu wilayah.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi merawat belasan warga yang suspect difteri. Belasan pasien ini merupakan total warga yang sempat dirawat di rumah sakit pada akhir Desember 2017.
Selain di RSUD Sekarwangi, pasien difteri juga dirawat di RSUD Palabuhanratu yakni Adelia Ramadhani (1 tahun 5 bulan). Balita asal Palabuhanratu ini dinyatakan positif difteri dan masih dalam perawatan.
Rumah Sakit lain yang merawat pasien difteri lainnya asal Sukabumi yakni di RSHS Bandung yakni Rahmat Alfian (14) warga Desa Langensari Kecamatan Sukaraja. Rahmat meninggal dunia pada Selasa (19/12). Sebelum dirujuk ke RSHS Rahmat ditangani di rumah sakit Sukabumi dan akhirnya dibawa ke Bandung.