Kamis 11 Jan 2018 17:27 WIB

Pelibatan Penyuluh Agama untuk Cegah Terorisme Dinilai Tepat

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Noor Ahmad
Foto: Republika/Muhyiddin
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Noor Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menangani terorisme ataupun radikalisme di Indonesia. BNPT akan melibatkan ribuan penyuluh agama untuk mencegah tindakan terorisme di Indonesia.

Kerjasama itu pun mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi VIII, Noor Achmad. Menurut dia, penyelibatan penyuluh agama untuk mencegah terorisme cukup tepat. Apalagi, terorisme itu tidak pernah kelihatan dan tidak pernah tergerus oleh waktu.

"Pemanfaatan dan pelibatan penyuluh agama untuk mencegah terorisme cukup tepat mengingat mereka adalah orang yang terdepan di tengah masyarakat dan tugasnya memang melakukan penyuluhan agama dalam rangka penguatan ketakwaan dan pembinaan karakter," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (11/1).

Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI ini juga berharap agar agama bisa menjasi faktor penggerak dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia. Karena itu, menurut dia, penyuluh agama perlu mempunyai kemampuan khusus untuk itu.

"Persoalannya adalah apakah setiap penyuluh agama mempunyai kemampuan untuk itu. Oleh karena itu setiap penyuluh agama perlu dibekali ilmu tentang anti terorisme, tidak hanya terkait dengan agama tapi ilmu-ilmu lain misalnya inteljen," kata anggota DPR dari Fraksi Golkar ini.

Sebelumnya diberitakan, ribuan penyuluh agama akan dilibatkan untuk mencegah tindakan terorisme di Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Khoirudin.

"Ini saya sedang menjalin bekerja sama dengan BNPT. Dengan BNPT mereka kan ada program untuk penanganan terorisme. Nah mereka dilibatkan sebagai pencegah yang paling terdepan di tingkat kecamatan," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (10/1).

Dia mengatakan, kerjasama denga BNPT ini sebenarnya sudah digagas tahun lalu. Namun, tahun ini akan dikonsep secara lebih matang dan strategis lagi dan saat ini BNPT terus melakukan pembinaan juga terhadap para penyuluh agama.

Menurut dia, tahun lalu setidaknya ada 200 penyuluh agama yang sudah dibina untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Tahun ini, jumlahnya akan ditingkatkan secara lebih masif lagi. "Baru ini akan rapat dengan BNTP. Yang jelas ada penambahan. Harapannya sebanyak mungkin target kita paling tidak 3.000 sampai 5.000-an orang lah khusus untuk wilayah-wilayah yang memang indikasi menurut BNPT itu indikasi rawan konflik," jelas Khoirudin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement