Kamis 11 Jan 2018 19:31 WIB

Indramayu Jadi Percontohan Layanan Kewirausahaan Petani

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Sejumlah petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (9/3).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong kewirausahaan petani melalui digitalisasi sistem dan korporatisasi pertanian. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kabupaten Indramayu pun dijadikan percontohan digulirkannya layanan kewirausahaan tersebut.

 

Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengatakan, total ada 11 daerah di Jabar yang akan menjalani program tersebut. Selain Kabupaten Indramayu, daerah lainnya di antaranya Karawang, Majalengka, Ciamis, dan Cianjur.

 

"Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu ini jadi pilot project (untuk program kewirausahaanpetani)," ujar Rini, saat menghadiri Peresmian KewirausahaanPetani Sliyeg yang dilanjutkan dengan Penanaman Padi, di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/1).

 

Rini menjelaskan, di Kecamatan Sliyeg ada 14 desa dengan jumlah petani yang mencapai sekitar 7.000 orang dan luas lahan 4.384 hektare. Di setiap desa itu, ada BUMDes sehingga total ada 14BUMDes di Kecamatan Sliyeg. Di tingkat kecamatan lantas dibentuk Mitra BUMDes Bersama (MBB) Kecamatan Sliyeg.

 

Menurut Rini, berbagai BUMN ikut jadi pemegang saham dari MBB Sliyeg tersebut. Para BUMN itu berperan membantu petani sejak sebelum tanam, masa tanam, masa panen dan pascapanen, sesuai tupoksinya masing-masing.

 

"Melalui layanan kewirausahaan petani dan digitalisasi sistem pertanian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitaspangan dan kesejahteraan petani kecil," kata Rini.

 

Digitalisasi sistem pertanian yang diinisiasi oleh PT Telkom dan diluncurkan sejak Maret 2017 itu dilakukan melalui empat tahap yakni pra-tanam dengan penerapan asuransi usaha tani dan kredit usaha rakyat. Hal tersebut merupakan wujud sinergi PT Jasindo, PT Askrindo dan Himpunan Bank Negara(Himbara).

 

Untuh tahap kedua yang berupa tahap tanam dilakukan dengan penyediaan benih, distribusipupuk, dan pendampingan yang merupakan wujud sinergi PT Pupuk Indonesia, PTPertani, PT SHS dan PT PNM. Tahap ketiga yang merupakan tahap panen dilakukan dengan penyimpanan hasil panen dan resi gudang dari PT Pegadaian.

 

Sedangkan tahap keempat berupa pasca panen yakni dilakukan dengan penjualan dandistribusi hasil tani yang merupakan wujud sinergi Perum Bulog dan PT PupukIndonesia.

 

Dalam kesempatan sama, Bupati Indramayu, Anna Sophanah mengatakan, pemerintah daerahterus mendorong petani untuk memaksimalkan sistem digitalisasi pertanian dan kewirausahaan petani. Pasalnya, ada banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh petani.

 

"Selain memudahkan, juga akan mempercepat layanan administrasi serta bisnis yang berkaitan dengan petani atau pertanian, " kata Anna.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement