REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Penjaga Pantai Turki menyelamatkan 41 migran yang tidak berdokumen saat perahu karet yang mereka tumpangi berisiko tenggelam di Laut Aegea di dekat Distrik Foca di Izmir.
Seperti dilansir Anadolu, Kamis (11/1), dalam sebuah pernyataan, Penjaga Pantai Turki mengatakan para migran tersebut termasuk wanita dan anak-anak berusaha mencapai Kepulauan Yunani dengan menggunakan rute ilegal.
Helikopter penjaga pantai juga digunakan untuk membantu menyelamatkan seorang migran yang terjatuh ke laut. Di antara orang-orang yang diselamatkan 13 berasal dari Afghanistan, delapan Suriah, enam orang Sierra Leone, enam Anglikan, tiga orang Eritrea dan dua orang Mali. Sisanya warga negara Irak, Somalia dan Komoro.
Turki telah menjadi jalur utama bagi pengungsi yang berusaha menyeberang ke Eropa, terutama sejak awal perang sipil di Suriah. Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan ribu orang telah melakukan perjalanan berbahaya melintasi Laut Aegea untuk mencapai Eropa utara dan barat.
Banyak yang tewas di laut karena sejumlah kapal pengangkut pengungsi tenggelam. Penjaga Pantai Turki telah menyelamatkan ribuan orang.
Pada Maret 2016, Turki dan Uni Eropa menandatangani sebuah kesepakatan yang bertujuan untuk mencegah migrasi melalui Laut Aegea dengan mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap pedagang manusia dan memperbaiki kondisi sekitar tiga juta pengungsi Suriah di Turki.
Sejak saat itu, jumlah pengungsi yang ditahan saat mencoba menyeberangi Laut Aegea antara Turki dan Yunani telah turun 85 persen.