REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memburu anjing liar yang menyerang warga Kampung Jayabakti.
"Anjing yang menyerang warga itu harus segera ditangkap untuk diperiksa kesehatannya apakah mengidap rabies atau tidak," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, anjing yang menyerang bocah warga RT 1/1, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, jika tidak rabies maka akan diberi vaksin. Tapi apabila positif rabies pihaknya akan memberantasnya.
Kecamatan Cikembar merupakan salah satu daerah yang rawan anjing liar dan rabies. Bahkan di kecamatan ini hampir setiap tahunnya ada kasus penyerangan anjing ke warga.
Selain itu, sudah ada puluhan warga yang menjadi korbannya. Karena itu, pihaknya menetapkan daerah ini sebagai pusat proyek percontohan pemberantasan anjing rabies.
"Secara rutin setiap tahunnya seluruh anjing di Kecamatan Cikembar diberikan vaksin antirabies. Kami pun terus memonitor keberadaan jumlah anjing baik peliharaan maupun liar," katanya.
Iwan mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk mencari anjing liar yang berkeliaran agar bisa diberikan vaksin. Dan kepada warga yang memelihara hewan tersebut untuk selalu menjaga kesehatannya dan memvaksin secara teratur.
Sementara, nenek dari Gugum (10 tahun) selaku korban, yakni Lilih mengatakan setelah bocah tersebut terkena gigitan anjing di mata kaki kirinya langsung dibawa ke Puskesmas setempat.
"Setelah digigit, tubuh Gugum langsung demam tinggi dan merasakan pegal disertai pusing," katanya.