REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada malam puncak Hari Amal Bakti (HAB) ke-72, Emha Ainun Najib alias Cak Nun mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk menyenandungkan shalawat Nariyah. Sebelumnya, Cak Nun mengapresiasi tema HAB 72 "Tebarkan Kedamaian". Menurutnya, Islam yang rahmatan lil alamin itu damai dan tidak akan menyakiti agama lain.
“Rahmatan Lil Alamin itu yang menebar kedamaian sesuai dengan tema HAB ke-72 yakni Tebarkan Kedamaian,” kata Cak Nun mengawali tausiyahnya di hadapan ribuan keluarga besa Kemenag di Halaman Kantor Kementerian Agama, Jakarta Kamis malam (11/01).
Mengenakan baju dan kopiah putih, Cak Nun selanjutnya menjelaskan, tentang sejarah shalawat Nariyah di Madinah dan di berbagai negara. Budayawan yang dikenal sufiistik ini mengajak segenap keluarga besar Kementerian Agama untuk bersama-sama membaca shalawat Nariyah yang diringi musik Islami grup Kiai Kanjeng dari Yogyakarta.
Menurut Cak Nun, shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin. “Bahkan ada berkeyakinan, siapa yang membacanya 4.444 kali, hajatnya akan terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya,” ujar Cak Nun.
Lewat lantunan shalawat Nariyah, segenap keluarga besar Kementerian Agama diajak untuk mendoakan keselamatan bangsa.
Usai lantunan Sholawat Nariyah, Cak Nun meminta sang istri Novia Kolapaking memimpin shalawat Badar yang diselingi dengan lagu berjudul Keluarga Cemara. Berikut lirik lagunya:
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti
Usai Novia Kolapaking melantunkan shalawat dan tembang Keluarga Cemara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberi kata sambutan lewat secarik tulisan di atas kertas yang dipegangnya.
Kata sambutan itu diberi judul oleh Menag “Wajah Agama Kita adalah Wajah Kita”. Menurut Menag, malam ini menjadi sebuah forum kenduri cinta .
“Keluarga besar Kemenag patut bersyukur, malam ini adalah malam berbahagian, karena kita menjadi bagian dari pelayanan umat. Sebaik-baiknya pengabdian manusia adalah pelayan dari manusia itu sendiri,” kata Menag.
“Menghadirkan Emha Ainun Najib di malam puncak HAB ini bukanlah sesuatu yang mudah. Alhamdulillah malam ini hadir dan kita bisa berkumpul dan bersama-sama dengan wajah-wajah Indonesia. Pesan saya fokuslah dengan wajah kita sendiri,” sambung Menag.