REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,2 triliun. Dana tersebut untuk meningkatkan kualitas infrastruktur layanan pendidikan seperti balai nikah dan manasik serta asrama haji.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nur Syam mengatakan alokasi tersebut menggunakan skema Pembangunan Infrastruktur yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Tahun ini menurutnya Kemenag akan kembali membangun infrastruktur layanan pendidikan, KUA, dan haji di sejumlah daerah melalui skema pembiayaan SBSN ini.
Menurut Nur Syam, anggaran sebesar itu akan digunakan untuk empat sektor, yakni pembangunan revitalisasi dan pengembangan asrama haji sebesar Rp 349,74 miliar, pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji sebesar Rp 355,35 miliar, peningkatan akses dan mutu pendidikan madrasah sebesar Rp 201,43 miliar dan peningkatan mutu sarana dan prasarana PTKIN sebesar Rp 1.304 miliar.
Nur Syam mengatakan, ada delapan asrama haji yang akan direvitalisasi pada 2018, yaitu Asrama Haji DKI Jakarta, Medan, Padang Pariaman, Makassar, Banjarmasin, Surabaya, Maluku, dan Lampung. Sementara peningkatan sarana prasarana PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) akan dilakukan pada 34 kampus, antara lain UIN Ar Raniry Banda Aceh, UIN Sumatera Utara, UIN SUSKA Riau, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Malang, dan UIN Sunan Ampel Surabaya.
"Tahun ini juga akan dibangun juga 245 Balai Nikah dan Manasik Haji," ujar Nur Syam seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Jakarta, Jumat (12/1).
Balai nikah dan manasik haji itu tersebar di 30 provinsi, antara lain Aceh, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jawa barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, serta Papua dan Papua Barat.
Ditambahkan Nur Syam, tahun ini adalah kali pertama dialokasikannya anggaran SBSN untuk peningkatan akses dan mutu pendidikan madrasah. Pembangunan ini akan dilakukan di 32 madrasah pada beberapa wilayah Indonesia, dari jenjang MI, MTs, dan MA.
Beberapa madrasah dimaksud antara lain MIN Nglawu Sukoharjo Jawa Tengah, MIN Purwokerto Jawa Tengah, MTsN Surakarta 1 Jawa Tengah, MTsN Merasugun Assowalesi Jayawijaya Papua, serta MAN IC Aceh Timur dan MAN IC Sipirok Sumatera Utara.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement