REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Mark Wahlberg dikabarkan meminta tambahan gaji untuk melakukan syuting ulang film All the Money in the World. Disebutkan, ia hanya akan beradegan ulang di film itu bila pihak produksi film membayarnya di atas 1 juta dolar AS.
Syuting All the Money in the World sebelumnya sudah rampung. Namun karena salah satu aktor utamanya, Kevin Spacey terlibat kasus pelecehan seksual, film ini melakukan syuting ulang dengan aktor Christoper Plummer menggantikan Spacey.
Laporan USA Today menyebutkan Wahlberg bahkan sempat menolak beradu peran dengan Plummer jika tuntutan, yang dilayangkan agennya, itu tidak dipenuhi. "Apa yang dia katakan adalah, 'Saya tidak akan menyetujui (berakting ulang dengan) Christopher Plummer kecuali jika Anda membayar saya (lebih)," kata satu sumber dikutip dari E!Online, Jumat (12/1).
Wahlberg dikabarkan menghasilkan 1,5 juta dolar untuk pengambilan gambar ulang yang ekstensif pada film tersebut. Sementara rekan mainnya Michelle Williams hanya menerima satu 80 dolar per hari.
Kenaikan gaji ini diajukan karena pengambilan gambar ulang dilakukan selama masa libur Thanksgiving. Selain itu, dalam kontrak awal tidak ada pernyataan yang mengurusi masalah pengambilan gambar ulang sehingga dia bisa meminta harga lebih.
All the Money in the World diarahkan sutradara Ridley Scott. Film drama kriminal misteri ini ditulis oleh David Scarpa berdasarkan buku Painfully Rich: The Outrageous Fortunes and Misfortunes of the Heirs of J. Paul Getty karya John Pearson.
All the Money in the World awalnya ditayangkan secara perdana di Festival Lembaga Film Amerika pada tanggal 16 November 2017. Namun dibatlkan karena beberapa kasus pelecehan seksual Kevin Spacey.
Ridley Scott mengulang proses produksi film ini selama lima minggu sebelum dirilis untuk memotong adegan Kevin Spacey, yang digantikan oleh Plummer. Film ini ditayangkan secara perdana di Samuel Goldwyn Theater pada tanggal 18 Desember 2017 dan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 25 Desember 2017, dan di Britania Raya pada tanggal 5 Januari 2018.