REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang bayi mengalami luka lebam hampir di seluruh tubuhnya. Diduga ia mendapat penganiayaan dari keluarganya sendiri. Sang bayi masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Ibu dan Anak Prasetya Bunda Kota Tasikmalaya, Jumat (12/1).
Dokter jaga RS Ibu dan Anak Prastya Bunda, Lia Nur Rahmalia mengatakan kondisi bayi atas nama Ferdi itu sempat tak sadarkan diri. Luka-luka seperti luka bakar di bagian pipi dan bekas jeratan tali di bagian kaki menjadi bukti kekerasan yang dialami balita berusia 2,5 tahun itu. Bahkan balita yang beralamat di Panyingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya itu mengalami kekurangan oksigen dan kekurangan cairan saat dibawa ke rumah sakit.
"Hipoksia dan dehidrasi ada juga luka lebam di seluruh tubuh, di kepala ada juga luka bakar di pipi. Kekerasan fisik bisa menimbulkan trauma terhadap korban," katanya pada wartawan.
Di sisi lain, salah satu perawat RS Prastya Bunda, Lusi Rahman mengaku sempat berbicara dengan tante korban. Korban saat dibawa ke RS pun diantar oleh tante yang selama ini merawat korban. Hanya saja, tante korban merasa bukan menjadi pelaku atas perbuaan penganiayaan itu.
"Kalau menurut pengakuan dari tantenya, kondisi korban bisa seperti ini oleh anaknya. Sebab, tantenya itu sedang berjualan. Anak ini (korban) dijaga anaknya yang berumur lima belas tahunan. Sedangkan ibu korban memang tidak ada. Karena menurut keterangan dari pihak keluarga ibu korban sudah pisah. Jadi korban dititip ke tantenya, adik ipar dari orang tua korban," ujarnya.
Diketahui, sang balita malang itu dititipkan di rumah neneknya dan diasuh oleh tantenya usai orang tua korban menghadapi masalah perceraian.