REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memastikan roda pemerintahan tetap berjalan meski tiga pucuk pimpinan Kota Bandung mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018. Ia mengatakan sekretaris daerah (Sekda) Kota Bandung akan menyodorkan nama-nama yang akan menjadi Wali Kota Bandung sementara.
"Pengganti ini tidak usah khawatir karena sistem sudah berjalan," ujar Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (12/1).
Tiga pucuk pimpinan Kota Bandung yakni wali kota, wakil wali kota, dan sekretaris daerah seluruhnya mengikuti Pilkada serentak 2018. Emil mengikuti Pilgub Jabar, sementara wakilnya, Oded M. Danial, dan Sekda, Yossi Irianto mengikuti Pilwalkot Bandung.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, dalam undang-undang telah diatur bahwa kursi pemerintahan tidak boleh kosong. Untuk posisi wali kota akan ditunjuk oleh provinsi, sementara posisi Sekda merupakan kewenangan pemerintah kota. Dalam prosedur penetapan pelaksana tugas sementara jabatan Sekda, Pemkot Bandung akan menyodorkan nama-nama ke pemerintah provinsi untuk meminta persetujuan.
"Jadi nanti pengganti saya dari provinsi. Kalau Sekda itu akan diganti oleh Plt, sedang dibahas di lingkungan Pemkot Bandung, lihat yang paling senior dan bisa diterima secara baik oleh ASN selama lima bulan," katanya.
Tak hanya itu, ia bersama Yossi juga telah mengajukan pengunduran diri sebagai ASN. Terlebih dalam undang-undang, pejabat publik yang ikut dalam Pilkada harus mencopot jabatannya sebagai ASN. "Saya juga sudah mengajukan mengundurkan diri sebagai ASN di ITB, Pak Sekda juga sudah. Jadi jangan khawatir, roda pemerintah berjalan sesuai dengan aturan," katanya.