REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Everton Sam Allardyce mengungkapkan klubnya sedang bernegosiasi untuk mendatangkan pemain internasional Inggris Theo Walcott dari Arsenal. Penyerang 28 tahun itu kesulitan untuk mengamankan tempat di tim inti di Stadion Emirates musim ini dan dilaporkan berniat pindah setelah 12 tahun bermain di klub itu.
"Anda semua menyadari ketertarikan kami terhadap Theo Walcott," kata Allardyce pada konferensi pers Jumat (12/1), menjelang pertandingan Sabtu (13/1) di markas Tottenham Hotspur.
"Jika itu semua dapat diselesaikan, yang merupakan hal sulit, maka ia akan menjadi tambahan hebat. Sejumlah negosiasi sedang berlangsung. (Kesepakatannya) permanen, saya tidak berpikir ada peluang peminjaman. Kita lihat saja."
Allardyce menilai Walcott masih menjadi ancaman di depan gawang dengan kecepatan dan pengalamannya. Pemain Walcott juga piawai dalam menciptakan assist yang bagus dari sisi sayap.
Namun, Allardyce mengingatkan bahwa kesepakatan itu belum terjadi. "Anda tidak optimistis karena ada begitu banyak hal yang dapat terjadi dalam kurun waktu singkat. Anda tidak pernah gembira sampai seseorang memberikan tanda tangan di garis yang terdiri dari titik-titik," ujarnya.
Manajer Arsenal Arsene Wenger juga berkata bahwa negosiasi-negosiasi sedang berlangsung. Ia menambahkan, tidak tahu apakah Walcott akan bertahan.
"Sejujurnya saya tidak dapat memberikan jaminan kepada dia, namun kita lihat saja. Kami memiliki hubungan yang baik. Saya tidak ingin ia kehilangan kesempatan untuk mengikuti Piala Dunia," kata Wenger.
Masa depan Walcott kelihatannya bergantung kepada pemain penggantinya. Situasi diperumit oleh penyerang lain Arsenal Alexis Sanchez yang juga dilaporkan ingin hengkang.
Arsenal yang menghuni peringkat keenam di Liga Inggris telah dikait-kaitkan dengan sejumlah pemain. Di antaranya pemain Monaco Thomas Lemar, sayap Paris Saint-Germain (PSG) Julian Draxler, dan penyerang Bordeaux asal Brasil Malcolm.
Ketika ditanyai mengenai Malcolm, Wenger berkata, "Ia merupakan pemain bagus namun tidak ada yang terjadi. Kami tidak memikirkan hal itu saat ini."