REPUBLIKA.CO.ID, AL HASAKAH -- Ketegangan antara warga desa dan pasukan oposisi Suriah, Syrian Democratic Forces atau Pasukan Demokratik Suriah (SDF) terjadi akibat adanya pembebasan 400 mantan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Setidaknya ada 120 di antara mereka yang kemudian bergabung dengan SDF.
Warga yang berada di desa-desa kekuasaan SDF merasa khawatir bahwa pembebasan mantan anggota ISIS itu berdampak meningkatkan ketegangan antara oposisi dan pasukan Pemerintah Suriah. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), mantan anggota ISIS tersebut sempat ditahan terlebih dahulu untuk diinterogasi di Al Hasakah dan Deir Ez Zor.
SOHR kemudian juga menanggapi bahwa pembebasan mantan anggota ISIS akan berujung meningkatnya ketegangan di wilayah timur Suriah. Banyak warga desa yang kemungkinan terjebak di tengah bentrokan antara pasukan pemerintah dan oposisi negara itu.
SOHR mengatakan telah memantau anggota pasukan oposisi yang secara resmi bergabung dengan SDF dan berasal dari klan lokal. Warga desa mengkhawatirkan konflik besar kembali terjadi di Suriah dengan sikap SDF, kelompok oposisi didukung Amerika Serikat (AS) yang nampaknya mencoba menjalankan strategi gerilya melawan pemerintah.